Tulungagung, Klik DAERAH – Sempat melonjak di awal tahun 2024, kasus DB (demen berdarah) di Kabupaten Tulungagung mulai menurun.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmad, Selasa (16/4/2024).
“Tren nya sudah mulai turun,” jelas Kasil.
Kasus minggu kedua di bulan April sebanyak 16 kasus, jauh menurun dibanding minggu pertama April sebanyak 52 kasus.
Sebagai gambaran total kasus tahun 2024 per januari hingga April sebanyak 409 kasus dengan rincian 56 kasus pada Januari, 89 kasus pada Februari dan 196 kasus pada Maret.
Dirinya terangkan kematian akibat DB terjadi di bulan Januari 2 kematian, Februari 3 kematian dan Maret 9 kematian dan April 1 kematian.
Menurut Kasil, penurunan kasus ini lantaran PSN (Pemberantasan sarang nyamuk) masal yang dilakukan.
Meski diakui awal PSN masal terdapat salah pemahaman oleh masyarakat.
Masyarakat mengartikan PSN masal sebagai kerja bakti membersihkan rumah dan rerumputan di sekitar.
Padahal sasaran PSN masal adalah menemukan dan memusnahkan sarang nyamuk.
“Masyarakat malah membersihkan lingkungan, padahal yang harus dilakukan menemukan dan memusnahkan tempat yang mungkin dijadikan sarang nyamuk,” jelasnya.
Salah pengertian itu menjadi salah satu kendala dalam memutus penyebaran kasus DB.
Kendala lainnya dalam memutus penyebaran DB ialah kurangnya sarana fogging.
Kasil akui banyak alat fogging yang rusak di Puskesmas. Dari 32 puskesmas, kurang dari 10 puskesmas yang alat fogging nya berfungsi.
“Karena tidak di maintenance dan lama tersimpan di gudang,” jelasnya.
Pihaknya langsung memerintahkan untuk memperbaiki alat fogging tersebut agar bisa segera digunakan.
Akibat rusaknya alat fogging itu pelayanan fogging di Tulungagung sempat terganggu.
Alat fogging puskesmas seharusnya bisa digunakan untuk fogging di 2 desa dalam sehari dan memutus penyebaran DB.
Puskesmas seharusnya bisa melakukan fogging sendiri, akhirnya harus diampu oleh Dinas Kesehatan. Selain itu tim fogging yang dimiliki oleh Dinkes juga terbatas.
“Akhirnya banyak desa yang menggunakan jasa fogging swasta dan berbayar,” ujarnya.
Meski demikian pihaknya tetap memberikan pendampingan pada jasa fogging swasta berupa kadar pencampuran obat dan jenis obat yang digunakan.
Selain fogging, pihaknya telah membagikan larvasida pada masyarakat.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto