10 Tahun Bekerja di Malaysia, PMI Tulungagung Tak Pernah Menikmati Gaji

oleh
oleh

Tulungagung, Klik DAERAH – 10 tahun hilang kontak, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Kaliwungu Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung akhirnya bisa menghubungi keluarganya, Kamis (31/8/2023).

PMI bernama Giarti tersebut sudah 10 tahun tak berkomunikasi dengan keluarganya. Bahkan, keluarganya sudah menganggap Giarti meninggal dunia di Malaysia.

Namun, kabar mengejutkan datang dari Giarti pada bulan Juli lalu. Giarti tiba-tiba menghubungi keluarganya di Kaliwungu melalui pemerintah Desa setempat.

“Pihak desa lalu mengabari orang rumah,” kata Ismiarti (41), kakak Giarti.

Menurut Ismiarti, pihak desa menanyakan apakah benar Giarti adalah anggota keluarganya.

Untuk meyakinkan keterangan Ismiarti, pihak desa lalu menghubungi Giarti melalui panggilan video.

“Awalnya pihak desa enggak percaya kalau saya keluarganya,” ujarnya.

Menurut Ismiarti, kondisi adiknya sedang sakit di perantauan. Mirisnya, adiknya diduga menjadi korban perbudakan.

Sebab, selama 10 tahun bekerja, adiknya mengaku selalu mengirimkan uang pada keluarganya melalui orang yang mengajaknya ke Malaysia.

Orang yang mengajak Giarti adalah tetangganya sendiri bernama Wati yang saat ini juga bermukim di Malaysia.

“Berangkat kesana diajak Wati melalui P.T dengan beberapa orang,” katanya.

Menurut Ismiarti adiknya diajak oleh Wati bekerja di Malaysia sejak 10 tahun lalu dengan iming-iming gaji jutaan rupiah.

Korban pun bekerja sebagai ART dan gajinya diserahkan ke Wati untuk dikirimkan ke keluarga korban.

Keluarga korban merasa tak pernah menerima uang kiriman dari adiknya.

Padahal, Giarti mengaku secara rutin mengirim uang untuk keluarga selama 10 tahun bekerja di Malaysia.

“Enggak pernah (kirim) sama sekali,” katanya.

Ismiarti katakan keinginan adiknya pulang ke Indonesia dan mengurus uang gaji yang selama ini dititipkan kepada Wati.

Keluarga menduga gaji yang dititipkan kepada Wati tidak disampaikan pada keluarga korban.

Sementara itu, Sekretaris Desa Kaliwungu, Jadi Wahono katakan siap menjemput korban di bandara jika Giarti dipulangkan ke Indonesia.

“Kalau enggak dijemput hilang anak itu,” kata Hadi.

Menurut Hadi, kabar pemulangan Giarti sudah diterimanya sejak sekitar 3 bulan lalu.

Pihaknya bakal berkomunikasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tulungagung untuk memulangkan korban.

Dari informasi yang digali, Giarti sempat berpindah-pindah tempat kerja selama di Malaysia.

Keberadaan Giarti terungkap saat majikan barunya hendak memulangkannya karena kondisinya yang tidak sehat.

Namun saat diperiksa, dokumen keimigrasiannya sudah mati.

Saat mengurus dokumen keimigrasian itulah, baru diketahui bahwa Giarti merupakan warga Desa Kaliwungu yang sudah hilang kontak dengan keluarganya.

Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.