Napiter Lapas Tulungagung Tobat, Ikrar Akui NKRI

oleh
Foto : Napiter Lapas Tulungagung asal Makasar, W saat mencium bendera Merah Putih dalam acara pengucapan ikrar mengakui NKRI.

Tulungagung, Klik DAERAH – Napi terorisme (Napiter) di Lapas Klas IIB Tulungagung berikrar setia pada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), Kamis (29/2/2024).

Napiter berinisial W (39) tersebut merupakan jaringan JAD (Jama’ah Ansharut Daulah) Makasar.

Dalam pengucapan ikrar tersebut, W mengucap 10 ikrar yang intinya kembali pada NKRI dan berjanji tidak akan kembali pada kelompoknya yang terlibat aksi terorisme.

“Mengakui bahwa NKRI merupakan negara yang sah dalam pandangan Islam, dan mengakui bahwa Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika tidak bertentangan dengan syariat Islam,” ucap W saat mengucap ikrar.

Setelah mengucap ikrar, W  memberi hormat dan mencium sang Saka Merah Putih dengan disaksikan perwakilan TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Densus 88, Kejaksaan Negeri Tulungagung, pihak Lapas, serta BNN. W lalu menandatangani pernyataan ikrar.

Kalapas Tulungagung, R. Budiman Priyatna Kusumah mengatakan, pembinaan terhadap W tetap dilakukan, meski yang bersangkutan telah mengucap ikrar.

Namun, pembinaan yang dilakukan berbeda pada saat W belum mengakui NKRI.

“Ini nanti lanjut dengan BNPT untuk pembinaan wawasan kebangsaan,” terang Budiman.

W juga akan didampingi oleh pamong napiter di Lapas untuk memantapkan kecintaannya pada NKRI.

Pembinaan sudah dilakukan sejak W ditangkap pada tahun 2021 lalu. W divonis 3 tahun penjara dan akan bebas pada April tahun ini.

Setelah berikrar NKRI, W akan mendapat haknya seperti warga binaan lainya.

Pria asli Sukoharjo Jawa Tengah tersebut akan diajukan untuk mendapat remisi susulan. Jika disetujui, maka hukuman W bisa berkurang.

“Bisa bebas bulan (Maret) ini malah,” jelasnya.

W merupakan napiter pindahan dari Lapas Depok pada Desember tahun 2023 lalu.

Selama dalam Lapas Tulungagung, W bersikap baik dan bisa bersosialisasi dengan warga binaan lain. W sudah mau sholat berjamaah dengan warga lainnya.

Menurut Budiman, W mau mengakui NKRI disebabkan kesadaran sendiri dan tanpa paksaan pihak manapun.

“Proses deradikalisasi jalan, bisa diterima, ini suatu bentuk keberhasilan,” pungkasnya.

Reporter : Joko Pramono
Editor      : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.