Tulungagung, Klik DAERAH – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Tulungagung pada, Rabu (26/2) menyebabkan tanggul Sungai Wudhu di Desa Majan Kecamatan Kedungwaru jebol sepanjang sekitar 50 meter. Akibatnya beberapa hektar sawah terendam air dari Sungai Wudhu.
Menurut Perangkat Desa Majan, Bastomi jelaskan kejadian tanggul jebol diketahui oleh warga sekitar pukul 14.30 wib saat turun hujan deras.
Menurutnya, sebelum jebol kondisi tanggul sudah keropos dan sudah dilaporkan ke Perum Jasa Tirta, namun belum ada tanggapan.
“Yang rawan jebol ini bukan hanya disini saja,” kata Bastomi.
Dirinya jelaskan setidaknya ada 2 titik tanggul yang rawan jebol. Yaitu di RT. 11 Desa Majan dan Desa Simo. Dirinya berharap agar 2 tanggul lainnya yang keropos segera diperbaiki, agar tidak terjadi kejadian serupa. Akibat tanggul jebol tersebut, beberapa hektar sawah terendam air sungai.
Sementara itu, Sony Hariono, Kepala Sub Divisi Pengelolaan Sumber Daya Air PS Brantas 2 Perum Jasa Tirta 1 katakan tanggul yang jebol sudah masuk rencana perbaikan tahun ini. Namun sebelum terealisasi, tanggul sudah tak mampu menahan tekanan air.
Pihaknya langsung melakukan survey pada tanggul yang jebol. Dari AWLR (Automatic Water Level Recorder) yang memantau ketinggian air tiap jam, ketinggian air saat kejadian menunjukan siaga merah.
“Besok rencana kita darurat dulu pakai kantong pasir dan bambu,” kata Sony.
Disinggung ada informasi warga yang sudah melaporkan keroposnya tanggul sebelum jebol, namun belum ada respon dari PJT.
Menanggapi hal itu, Sony katakan wilayah yang harus ditangani PJT 1 membentang dari wilayah Tulungagung, dan Trenggalek. Pihaknya sudah melakukan survey dan tanggul Sungai Wudhu sudah masuk rencana perbaikan tahun ini.
“Yang kita pilih yang urgent (mendesak),” tegasnya.
Terkait informasi warga adanya 2 titik lainnya, pihaknya akan melakukan inventarisasi dan melaporkan ke pusat untuk segera ditindaklanjuti.
Terkait ganti rugi terhadap sawah terendam, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Tulungagung.
“Masuknya kan force majeur (bencana), kita akan berkoordinasi dulu,” pungkasnya.
Reporter: Joko Pramono
Editor : Edi Susanto