‎PPK JLS Pansela 1 dan Pemdes Ngrejo Lakukan Mitigasi Longsor dan Pemulihan Mata Air di Dusun Kuning

oleh
Foto: PPK JLS Pansela 1, I Made Budiana beserta jajaran dan Perangkat Desa Ngrejo Kecamatan Tanggunggunung saat bersama-sama meninjau lokasi longsor di Dusun Kuning.

Tulungagung, Klik DAERAH – Proyek pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) di wilayah Dusun Kuning, Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung, menghadapi tantangan serius menyusul terjadinya tanah longsor dan hilangnya salah satu mata air yang menjadi sumber utama bagi warga, Rabu (11/6/2025).

‎Menyikapi hal tersebut, sejumlah langkah mitigasi kini tengah dilakukan oleh pihak PPK – JLS Pansela 1 bekerja sama dengan pemerintah desa setempat.

‎I Made Budiana, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) JLS Pansela 1, menegaskan bahwa pengawasan teknis terhadap pelaksanaan proyek terus diperketat, khususnya pada aspek penimbunan material dan sistem drainase.

‎“Kami telah menerjunkan tim teknis untuk mengevaluasi kondisi geologis di sekitar lokasi. Drainase dan pengelolaan lereng menjadi prioritas utama, agar air tidak menggerus dan mengurangi risiko longsor susulan,” ujar I Made Budiana saat ditemui di lokasi, Rabu (11/6/2025).

‎Selain itu, Budiana juga menyampaikan komitmennya terhadap masyarakat terdampak, terutama dalam hal pemulihan mata air yang hilang.

‎“Kami akan cari solusi yang layak dan jangka panjang. Dengan membangun kembali penampungan air bersih, itu akan kami lakukan. Yang jelas, masyarakat tidak boleh dibiarkan kesulitan air,” tegasnya.

‎Sementara itu, Kepala Dusun Kuning, Radid Setia Ananta, menyatakan bahwa masyarakat mulai merasakan dampak lingkungan dari aktivitas konstruksi, terutama soal akses air dan stabilitas tanah.

‎“Salah satu mata air kami mulai melemah debitnya sejak aktivitas proyek berlangsung. Warga khawatir ini akan jadi masalah berkepanjangan, apalagi kalau musim kemarau,” ungkap Radid.

‎Namun begitu, pihak desa Ngrejo tetap membuka ruang dialog dan mengapresiasi niat baik dari pelaksana proyek untuk melakukan perbaikan.

‎“Kami berharap pengawasan teknis tidak hanya formalitas, tapi benar-benar menyentuh dampak nyata di lapangan. Masyarakat ingin kepastian bahwa hak-hak mereka, terutama air bersih dan keamanan lingkungan, dijamin,” ujarnya.

‎Sebagai bentuk respons terhadap kekhawatiran warga, PPK – JLS Pansela 1 juga menjalin komunikasi aktif dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat.

‎Upaya penanganan jangka pendek dan solusi permanen tengah dibahas lintas sektor, agar proyek strategis nasional ini dapat berjalan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan kehidupan warga.

‎Reporter : Agus DMT
‎Editor      : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.