Tulungagung, Klik DAERAH – Inflasi Kabupaten Tulungagung pada Agustus 2025 tercatat mengalami penurunan. Berdasarkan data, inflasi month to month (mtm) mencapai -0,22 persen, sehingga inflasi year to date (ytd) turun dari 1,95 persen menjadi 1,74 persen. Sementara itu, inflasi year on year (yoy) menurun dari 2,88 persen menjadi 2,72 persen.
Informasi tersebut disampaikan Asisten II Setda Kabupaten Tulungagung, Tranggono Dibjo Harsono, pada Senin (8/9/2025).
Meski menurun, inflasi yoy masih dipengaruhi kenaikan harga di sejumlah kelompok pengeluaran. Kenaikan tertinggi tercatat pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 10 persen, diikuti kelompok makanan, minuman, dan tembakau (3,89 persen), rekreasi, olahraga, dan budaya (3,05 persen), serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (2,56 persen). Adapun kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan justru mengalami deflasi 0,14 persen.
Fluktuasi Harga Komoditas
Hasil pemantauan harga per 28 Agustus 2025 di beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Ngemplak, Ngunut, Kauman, dan Bandung, menunjukkan adanya fluktuasi harga. Tomat mengalami lonjakan harga hingga 140 persen, diikuti daging ayam potong naik 2,94 persen.
Namun, sejumlah komoditas utama justru turun, antara lain beras medium (-3,45 persen), wortel (-7,14 persen), cabai rawit (-9,09 persen), cabai merah besar (-25 persen), dan bawang merah (-12,5 persen).
Siti (43), pedagang sayur di Pasar Ngemplak, mengaku sempat kewalahan saat harga tomat melonjak. “Tomat naiknya tinggi sekali, pembeli jadi berkurang. Untung harga cabai dan bawang sekarang turun, jadi bisa sedikit menutup penjualan,” ujarnya.
Sementara itu, Yuli, warga Kecamatan Ngunut yang rutin belanja di pasar, menyambut baik turunnya harga beberapa bahan pokok.
“Beras dan cabai sudah lebih terjangkau. Mudah-mudahan stabil, karena kebutuhan rumah tangga banyak sekali,” katanya.
Langkah Pengendalian Inflasi
Untuk menjaga stabilitas harga, Pemkab Tulungagung bersama Pemprov Jawa Timur mengambil berbagai langkah pengendalian inflasi. Upaya yang dilakukan antara lain:
Pemantauan distribusi beras SPHP ke pasar dan gudang Bulog. Pelaksanaan pasar murah pada 26 Agustus 2025 yang dihadiri Gubernur Jawa Timur. Gerakan Pasar Murah serentak di 19 kecamatan pada 30 Agustus 2025 dalam rangka HUT ke-80 RI.
Partisipasi dalam Gelar Pangan Murah (GPM) serentak yang dijadwalkan berlangsung 30 September 2025 di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
“Langkah-langkah ini dilakukan untuk menekan laju inflasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat Tulungagung,” ujar Tranggono.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto
Inflasi Tulungagung Turun, Pemkab Gencarkan Langkah Pengendalian Harga
