Tulungagung, Klik DAERAH – Bus Harapan Jaya bernopol AG 7679 US yang tertabrak Kereta Api Dhoho, jurusan Blitar – Surabaya akhirnya berhasil dievakuasi.
Evakuasi berjalan dengan lambat karena lokasinya yang sempit, dan mesin bus terjatuh dan menyangkut di tanah. Bus tersebut tertabrak KA pada bagian belakang, atau bagian mesin.
Dari 41 penumpang, 5 diantaranya meninggal dunia. Rerata mereka berada di bagian belakang bus.
Kanit Gakum Satlantas Polres Tulungagung, Iptu Diyon Fitrianto menjelaskan, evakuasi harus mengerahkan beberapa alat berat.
“Bus tidak bisa manuver ke arah kiri, yang menjadikan salah satu faktor kesulitan saat evakuasi,” Jelas Diyon, Minggu, (27/2/2022) sore.
Polisi mengerahkan 3 mobil derek. 1 milik Polres Tulungagung dan sisanya dari Kediri.
Nyatanya, mobil derek tak mampu memindah badan bus yang melintang di timur rel.
Shingga pihak Satlantas Polres Tulungagung menerjunkan kembali 2 Ekskavator, untuk mengeruk bagian belakang, dan mengangkat bus bagian belakang agar bisa sedikit maju.
“Kesulitan berada di bagian belakang bus yang menancap ke tanah,” katanya.
Bus ini tertabrak saat hendak berwisata ke Kota Batu. Saat hendak melintas rel dari arah barat ke timur, bus ini ditabrak KA dari arah selatan. Akibatnya, bus berputar 360 derajat dan menghadap ke barat.
Selepas berhasil melepas mesin bus dengan cara dilas, bus kemudian ditarik dengan ekskavator.
Namun saat ditarik, roda depan berbelok ke arah kanan, sehingga salah satu orang dari team derek masuk ke bagian kemudi dan mengarahkan kemudi bus ke arah kanan.
“Jadi, ketika evakuasi roda depan berbelok ke kanan, dan apabila diteruskan di derek, bus akan ambruk sehingga kemudi perlu diarahkan ke arah kiri agar derek bisa menarik sejalur ke arah selatan,” Jelasnya.
Diyon mengatakan, evakuasi memakan waktu lebih dari 12 jam. Mulai pukul 06.00 – 18.40 WIB.
“Jadi, mulai pagi awal evakuasi, menjelang petang bus baru berhasil dievakuasi,” pungkasnya.
Penulis: Pramono