Jember, Klik DAERAH – H. Achmad Sudiyono (HAS) bakal calon Bupati – Wakil Bupati Jember periode 2025-2030 membangun jejaring ekonomi bersama Red Hawk (Elang Merah) untuk kemajuan masyarakat Jember.
Red Hawk merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang dibentuk oleh KH. Abdul Hamid Wahid salah satu pengasuh Pesantren Nurul Jadid (NJ) Probolinggo tahun 2011 silam, yang kepengurusannya sudah terbentuk hampir seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Meski organisasi ini lahir dari pesantren Nurul Jadid, namun anggotanya bukan hanya murni alumni pesantren, melainkan dari masyarakat umum.
” Keanggotaan Red Hawk ini tidak harus dari kalangan alumni Pesantren NJ, namun semua kalangan bisa bergabung, termasuk pemeluk agama lain ( non muslim),” ujar H. Basid salah satu pengurus Red Hawk asal Probolinggo saat memberikan visi misi Red Hawk di Kabupaten Jember, Sabtu (1/6/2024).
Menurut Basid, Red Hawk merupakan wadah para pegiat ekonomi bagi santri dan masyarakat baik muslim maupun non muslim.
Bidang yang digeluti meliputi bidang pertanian, perkebunan, perdagangan, industri, koperasi, umkm, politik, keagamaan, sosial budaya, yang bertujuan agar masyarakat luas dapat hidup mandiri.
“Tidak menutup kemungkinan organisasi ini bergerak di bidang politik. Jika ada alumni yang terjun politik, Red Hawk ini siap membantu,” kata Basid.
Basid melanjutkan, saat ini Red Hawk telah menjalin kerjasama dengan perusahaan China (PT.Haida). Awalnya, kerja sama di bidang Sumber Daya Manusia.
“Santri yang bisa berbahasa China, kita sekolahkan ke China dengan biaya perusahan. Setelah lulus mereka bisa bekerja di perusahan tersebut,” terang H. Basid.
Saat ini kerjasamanya diperluas lagi, PT. Haida perusahaan produsen pakan ternak membutuhkan bahan baku utamanya jagung untuk memenuhi produksinya. Perusahaan ini membutuhkan 1 juta ton jagung setiap bulannya.
“Informasi ini kita getuk tularkan ke pengurus Red Hawk yang ada di seluruh daerah untuk menangkap peluang tersebut. Dengan jejaring yang ada, kita optimalkan kepada seluruh masyarakat, agar bersama-sama mensuplay kebutuhan pabrik,” tandasnya.
Sementara itu, H. Achmad Sudiyono yang juga alumni Nurul Jadid mengaku tertarik dengan adanya peluang bisnis tersebut. Bahkan HAS mendorong kepada anggota dan pengurus Red Hawk untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada.
“Paling tidak kita bisa bermitra dengan petani Jember bersama-bersama untuk memenuhi kebutuhan jagung yang 1 juta ton setiap bulan,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Jember.
Dalam pertemuan tersebut, HAS menceritakan pengalamannya saat menggeluti bidang pertanian. Bekerjasama dengan pesantren, mampu meningkatkan produksi padi dan jagung diatas rata-rata.
“Kami bekerja dengan beberapa pondok pesantren untuk melakukan penanaman jagung dan padi sebagai percontohan. Dengan menggunakan pupuk organik cair produksi tim kami, hasilnya diatas rata-rata,”
Ia menambahkan, memproduksi pupuk organik cair PAC (pupuk alami cair) yang bahan bakunya mudah didapat dan dapat menyuburkan tanah. Serta masih banyak persediaan (PAC), dan nantinya akan dibagikan untuk diuji cobakan.
Ketergantungan petani terharap pupuk kimia saat ini sangat tinggi. Disamping harganya cukup mahal, dan sulit mendapatkan.
Oleh karena itu, HAS mengajak kepada seluruh anggota Red Hawk untuk mengubah mindset petani untuk segera beralih ke pupuk organik.
“Jika mindset petani sudah berubah, ketergantungan terhadap pupuk kimia semakin lama semakin terkikis. Jika terjadi kelangkaan pupuk, para petani tidak bingung untuk memupuk tanamannya,” tambahnya.
Saat ini mesin pembuatan pupuk cair organik masih ada. Sehingga, jika organisasi ini ingin belajar membuat pupuk cair pihaknya menyiapkan mentor yang berpengalaman,” pungkasnya.
Reporter : Fendik
Editor : Edi Susanto