Tulungagung, Klik DAERAH – Ketua Rt 4 Rw 2 Dusun Tempel, Desa Tanggulkundung, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, dibantu warga membuat pembatas jalan menggunakan tali diarea jalan yang ambrol, Senin (15/4/2014).
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan atau bahaya bagi warga yang melintasi di jalan desa tersebut akibat tanahnya ambrol.
Kusnan, salah satu warga sekitar mengatakan, jalan yang ambrol tersebut merupakan jalan penghubung antar 3 desa.
“Jalan penghubung 3 desa. Desa Tanggulkundung, Tanggulwelahan dan Tanggulturus,” ujar Kusnan, Senin (15/4/2024).
Selain itu, kata Kusnan, jalan ini merupakan akses bagi warga sekitar untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari.
“Ada yang ke sawah, pasar untuk jualan, anak-anak pergi ke sekolah, orang pulang ngarit (Orang pulang cari rumput) dan lain-lain,” terang Kusnan.
Kusnan menambahkan, sebelum ambrol, jalan ini cukup lebar. Akibat hujan deras membuat tanah ditepi jalan ambrol dan menggerus bibir sungai.
“Dulu lebar, sekarang jalannya menjadi sempit akibat tanahnya longsor, karena tergerus aliran sungai yang cukup kencang,” terang Kusnan.
Kusnan berharap, jalan yang longsor ini segera dibangun oleh pemerintah melalui dinas PUPR, dinas Perkim dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta peran aktif dari pemerintah desa seperti halnya di desa-desa yang lain.
“Pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait, untuk membangun jalan yang ambrol ini,” pinta Kusnan.
Selain jalan yang ambrol, tiang penyangga jembatan yang menghubungkan 3 desa juga patah.
Diberitakan sebelumnya, Ironis,! Jalan ambrol serta tiang penyangga jembatan patah yang terletak di Desa Tanggulkundung Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung, luput dari perhatian pemerintah. Pasalnya, jalan ambrol dan penyangga jembatan tersebut ambrol sejak tahun 2022 – 2024 belum ada perbaikan.
Salah satu warga sekitar, Supar mengatakan, jalan ambrol dan tiang penyangga jembatan patah ini sudah lama terjadi. Hingga sekarang belum ada perbaikan sama sekali.
“Sudah lama ambrolnya, tapi belum ada tindakan untuk memperbaikinya,” ucap Supar.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto