Tulungagung, Klik DAERAH – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tulungagung memetakan 14 indikator yang menjadi potensi kerawanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu 2024. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi hambatan dan gangguan pada saat hari pemungutan suara, Rabu (20/11/2024).
Komisioner Bawaslu Tulungagung Bidang Humas dan Parmas, Nurul Muhtadin, menjelaskan pemetaan ini melibatkan 1.630 TPS yang tersebar di 271 kelurahan/desa di 19 kecamatan di TTulungagung
“Pemetaan dilakukan berdasarkan delapan variabel dan 26 indikator kerawanan selama enam hari, dari 10 hingga 15 November 2024,” ujar Nurul, Rabu (20/11/2024).
Nurul menambahkan, kerawanan tersebut meliputi penggunaan hak pilih, ketersediaan logistik, keberadaan pemilih disabilitas, hingga kendala infrastruktur seperti jaringan internet dan listrik di lokasi TPS. Sebanyak 14 indikator kerawanan yang ditemukan meliputi:
1. Pemilih DPT tidak memenuhi syarat (579 TPS).
2. Pemilih tambahan (DPTb) (308 TPS).
3. Pemilih DPK memenuhi syarat, tetapi belum terdaftar (47 TPS).
4. KPPS pemilih luar domisili TPS (160 TPS).
5. Pemilih disabilitas di DPT (388 TPS).
6. Riwayat Pemungutan Suara Ulang (13 TPS).
7. Keterlambatan logistik (135 TPS).
8. Lokasi sulit dijangkau (43 TPS).
9. Wilayah rawan bencana (4 TPS).
10. Wilayah kerja posko tim kampanye (110 TPS).
11. TPS di lokasi khusus (3 TPS).
12. Jaringan internet terganggu (4 TPS).
13. Aliran listrik terganggu (2 TPS).
Sebagai langkah pencegahan, Bawaslu menyusun berbagai strategi, seperti patroli pengawasan, konsolidasi dengan pemangku kepentingan, pendidikan politik kepada masyarakat, hingga penyediaan posko pengaduan di setiap tingkatan.
“Kami juga meminta KPU Tulungagung menindaklanjuti temuan ini agar hambatan tidak terjadi pada hari pemungutan suara,” kata Nurul.
Bawaslu juga merekomendasikan kepada KPU untuk menginstruksikan jajaran Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan KPPS agar melakukan antisipasi di wilayah rawan serta memprioritaskan kelompok rentan.
“Langkah ini penting agar Pemilu 2024 di Tulungagung berlangsung lancar, demokratis, dan bebas dari potensi kecurangan,” pungkas Nurul Muhtadin.
Reporter : Koko Pramono
Editor : Edi Susanto