Tulungagung, Klik DAERAH – RSUD dr. Iskak Kabupaten Tulungagung menerima rujukan penanganan bayi kembar siam, Selasa (23/4/2024) lalu. Bayi yang lahir pada 17 April 2024 itu mengalami dempet pada bagian pantat dan anus.
Sebelum dilakukan pemisahan, bayi kembar siam tersebut akan menjalani perawatan medis di RSUD dr. Iskak antara 8-12 bulan.
Namun, kabar terbaru perawatan kesehatan bayi tersebut bisa dilakukan di rumah.
Plt Direktur RSUD dr. Iskak Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat katakan, sebelum dibawa pulang, ada beberapa syarat yang harus dilakukan oleh orang tua bayi tersebut.
“Rumah harus dirombak dulu,” jelas Kasil, Rabu (22/5/24).
Perombakan rumah itu dilakukan agar tempat perawatan bayi steril. Sebab, bayi kembar siam tersebut rentan alami gangguan kesehatan, sehingga kamar bayi harus steril dan tidak menganggu kesehatanya.
“Kita nanti akan berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat dan Bidan Desa, termasuk asupan gizinya disediakan dari Dinas Kesehatan,” katanya.
Selama dalam perawatan persiapan operasi pemisahan, kesehatan bayi akan terus dipantau.
Secara rutin petugas kesehatan dari Puskesmas dan bidan desa akan melakukan home visiting ke rumah orang tua bayi tersebut.
Bayi kembar siam tersebut akan menjalani pemisahan setelah kondisinya siap. Diperkirakan operasi pemisahan dilakukan setelah bayi berusia 8-10 bulan.
Selama dalam kurun waktu itu bayi tersebut rencananya akan menjalani perawatan kesehatan di RSUD dr. Iskak.
Perawatan dalam waktu lama bakal menimbulkan biaya tinggi. Namun, Kasil menolak jika perawatan bayi di rumah berkaitan dengan biaya.
“Karena kondisinya sudah baik dan dimungkinkan bisa dirawat di rumah, selain itu emosinal orang tua dan anak ikatannya diperlukan,” terangnya.
Meski demikian dirinya akui ada beberapa resiko jika bayi tersebut dirawat di rumah. Namun pihaknya sudah mengantisipasi membentuk grup WA antara orang tua dan petugas kesehatan.
Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan tim bayi kembar siam dari RSUD dr. Soetomo Surabaya.
“Sehingga kalau ada apa-apa bisa dihandle (ditangani) dengan baik,” paparnya.
Terakhir dirinya pastikan semua biaya perawatan bayi tersebut ditanggung sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
“100 persen,” pungkasnya.
RSUD dr. Iskak menerima rujukan bayi siam itu pada, Selasa (23/4/23) lalu.
Sebelum operasi pemisahan bayi berjenis kelamin laki-laki itu, disarankan untuk tetap dirawat di rumah sakit minimal 8 bulan untuk memastikan bayi terus dalam kondisi sehat.
Kedua bayi mempunyai organ lengkap, namun khusus untuk anus dan penis menjadi 1.
Kondisi bayi dalam keadaan sehat. Bayi sudah bisa minum sebanyak 5 cc dan buang air secara lancar.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto