Tulungagung, Klik DAERAH – Laju inflasi Kabupaten Tulungagung di buulan Februari tahun 2024 meningkat jika dibandingkan inflasi bulan Januari 2024 lalu, Senin (4/3/2024).
Menurut Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengatakan, inflasi di bulan Februari mencapai 2,6 persen, sedang pada bulan Januari 2,42 persen.
Penyebab meningkatnya inflasi adalah melonjaknya harga beberapa kebutuhan pokok, terutama beras.
“Yang paling dominan adalah beras,” jelas Heru, Senin (4/3/2024).
Harga beras mengalami kenaikan sejak awal tahun 2024. Faktor cuaca yaitu, El Nino menjadi kambing hitam kenaikan harga beras.
Sebab, El Nino menimbulkan cuaca panas ekstrem di beberapa daerah. Akibatnya musim hujan di beberapa daerah mundur dari periode sebelumnya. Meski demikian, Heru pastikan stok beras di Kabupaten Tulungagung aman.
“Dari Bulog mengatakan stok beras kita aman,” ujarnya.
Heru memperkirakan harga beras akan segera turun. Sebab, sebentar lagi akan masuk panen raya. Sesuai dengan hukum ekonomi, semakin banyak stok, maka harga komoditas akan semakin murah.
Faktor lain penyebab kenaikan angka inflasi di Tulungagung adalah harga kebutuhan dapur. Cabe menempati posisi kedua sebagai komoditas yang mempengaruhi inflasi di Tulungagung.
Sebab, harga cabe dalam beberapa minggu terakhir berfluktuasi tajam, dari belasan ribu menjadi hampir menyentuh 100 ribu rupiah per kilo.
“Cabe termasuk, tapi enggak begitu signifikan,” terangnya.
Menurunkan harga kebutuhan pokok merupakan salah satu cara untuk menurunkan laju inflasi.
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Tulungagung, David Donny Kurniawan menambahkan, pihaknya sudah melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
“Setiap bulan kita gelontorkan 600-700 ton beras untuk operasi pasar,” jelas Donny.
Harga beras yang dijual pada operasi pasar lebih murah dibanding harga beras di pasaran. Di pasaran, beras medium dijual di kisaran 14 ribu rupiah per kilo. Sedang beras medium di operasi pasar dijual dengan harga Rp. 10.900 per kilo.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto