‎Bupati dan Anggota DPRD Tulungagung Murka! Minta SPPG Terbuka Usai Puluhan Siswa Keracunan MBG

oleh
Foto: Asrori, Anggota DPRD Tulungagung

Tulungagung, Klik DAERAH – Pasca insiden keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu pada Senin (13/10) lalu, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menegaskan agar Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) lebih terbuka dan transparan dalam menjalankan tugasnya.

‎“Harus terus berkomunikasi dengan Camat, Kapolsek, Danramil, serta tokoh-tokoh yang terkait program MBG,” tegas Gatut Sunu, Senin (20/10/2025).

‎Gatut menyoroti adanya larangan terhadap Camat yang ingin melakukan pemeriksaan operasional SPPG. Ia menilai hal tersebut tidak seharusnya terjadi, karena seluruh pihak memiliki tujuan yang sama untuk kebaikan masyarakat.

‎“Kejadian seperti ini harus menjadi evaluasi bersama. Dan ini tidak boleh terulang lagi,” tandasnya.

‎Senada dengan itu, Anggota DPRD Tulungagung dari Fraksi Golkar, Asrori, menilai program MBG perlu disempurnakan dan dievaluasi secara menyeluruh.

‎“Banyak keluhan di media sosial, program ini jauh dari yang semestinya,” ujarnya.

‎Menurut Asrori, kualitas menu MBG di lapangan tidak sepadan dengan anggaran yang digelontorkan. Ia mencontohkan porsi buah yang terlalu kecil hingga lauk yang dianggap kurang layak dikonsumsi siswa.

‎“Kalau saya lihat, jauh dari kata layak,” ungkapnya.

‎DPRD, lanjut Asrori, akan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur SPPG guna memastikan standar kelayakan penyediaan makanan MBG bagi siswa.

‎Sebelumnya diberitakan, puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu mengalami gangguan pencernaan usai menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi kuning, ayam kecap, tomat, mentimun, salak, dan susu UHT.

‎Mereka mengalami gejala mual, pusing, muntah, hingga badan gemetar. Sebagian besar siswa dirawat di Puskesmas Boyolangu dan Puskesmas Beji, sementara beberapa dengan kondisi lebih parah dirujuk ke RSUD dr. Karneni Campurdarat.

‎Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk memastikan penyebab pasti kasus tersebut.

‎Reporter : Joko Pramono
‎Editor      : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.