Tulungagung, Klik DAERAH – Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo sebut OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang belum move on (gagap perubahan) menjadi penghambat pembangunan di Kabupaten Tulungagung. Hal itu diungkapkanya saat acara halal bil halal Bupati Tulungagung dan ASN lingkup Pemkab Tulungagung, Selasa (8/4/2025).
Menurut Gatut Sunu, gagap perubahan pada ASN membuat program kerjanya tidak maksimal. Dirinya akan melakukan evaluasi pada ASN yang dianggap gagap perubahan.
“Kami akan melakukan evaluasi pada OPD-OPD terkait, mana yang benar-benar bekerja, dan mana yang saat ini hanya diam (tidak bekerja),” ujarnya tegas, Selasa (8/4/2025).
Dirinya melanjutkan, ia akan memelototi kinerja OPD dalam 30 hari kedepan.
Menurutnya, belum maksimal kerja OPD disebabkan OPD yang bersangkutan belum bisa menyesuaikan dengan program dan visi misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung terlantik. Padahal, pihaknya mendapat sorotan dari masyarakat untuk memenuhi janji politik saat kampanye.
“Saya yakin optimis evaluasi akan memperbaiki kinerja OPD saat ini. Saya dan pak Wabup akan mencari calon-calon (Kepala OPD) yang tepat,” katanya tegas.
Saat ini ada 9 jabatan Kepala OPD yang kosong. Untuk memenuhi jabatan itu, pihaknya akan melakukan uji kelayakan terhadap calon Kepala OPD sesuai aturan yang berlaku, termasuk berkoordinasi dengan BKN (Badan Kepegawaian Nasional) dan Gubernur Jatim.
“Yang perlu digaris bawahi, kita tidak punya niatan jahat, yang terpenting untuk kepentingan masyarakat,” tuturnya.
Dirinya contohkan kinerja yang belum maksimal, seperti pembangunan infrastruktur jalan, saluran irigasi, dan banyak keluhan terkait pelayanan di RSUD plat merah.
Di Tulungagung ada 2 RSUD milik Pemerintah, yaitu RSUD dr. Iskak dan RSUD dr. Karneni di Kecamatan Campurdarat.
“Pelayanan masyarakat kian menurun, menurut saya pelayanan RSUD dr. Karneni Campurdarat itu luar biasa, grafiknya terus meningkat (lebih baik),” pungkasnya.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto
