Tulungagung, Klik DAERAH – Akibat cuaca tak menentu, harga jual tembakau di Kabupaten Tulungagung turun. Hal itu diungkapkan oleh Ketua APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) Kabupaten Tulungagung, Nurhadi, Selasa (10/9/2014).
Menurut Nurhadi, penurunan harga tembakau disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini.
“Kadang panas kadang gerimis membuat harganya turun,” jelas Nurhadi, Selasa (10/9/2024).
Nurhadi melanjutkan, tahun kemarin saat cuaca kemarau panjang, harga tembakau mencapai 120 – 130 ribu Rupiah per kilogram.
Namun, saat ini harga tembakau hanya di kisaran 70 – 80 ribu rupiah per kilogramnya di tingkat petani, melihat proses dan kualitas tembakau.
Harga 70 ribu untuk tembakau yang disemprot dengan gula, sedang tembakau yang tidak disemprot gula harganya 80 ribu.
Meski demikian, dengan harga itu petani masih merasakan untung, meski menipis.
“Masih diatas BEP (Break Event Point) atau diatas harga produksi,” jelasnya.
Senada, petani sekaligus penampung tembakau asal Desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu, Endri katakan, harga tembakau mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
Dirinya mencontohkan harga tembakau daun di tingkat petani tahun lalu mencapai 30 ribu rupiah per kilogram, namun saat ini hanya sekitar 12-14 ribu rupiah per kilogramnya.
Harga tembakau iris tipis di kisaran 130 ribu rupiah per kilogram.
“Tahun lalu masih 140 ribu rupiah per kilogramnya,” jelas Endri.
Sedang harga tembakau grewel (potong kasar) harganya stabil di kisaran 40-45 ribu Rupiah per kilogram.
Senada dengan Nurhadi, Endri ungkapkan petani masih untug dengan harga saat ini.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto