Dekati Akhir Oktober 2023, Baru 16 Tugu Perguruan Silat di Tulungagung Yang Ditertibkan, Ini Kendalanya

oleh
Foto : Kepala Bakesbangpol Kabuoaten Tulungagung, Bambang Triono.

Tulungagung, Klik DAERAH – Penertiban tugu perguruan silat di Kabupaten Tulungagung tak berjalan mulus. Pasalnya, dari seratus lebih tugu perguruan silat, baru 16 tugu yang bisa ditertibkan, Jumat (20/10/2023).

Kepala  Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tulungagung, Bambang Triono mengatakan di Tulungagung ada 112 tugu perguruan silat.

Dari jumlah itu, 50 tugu diantaranya berdiri di atas lahan publik. Sedang sisanya berdiri diatas lahan pribadi.

Tugu yang berdiri diatas lahan publik, sesuai himbauan Sekda Provinsi Jawa Timur dan Kapolda Jawa Timur diminta untuk ditertibkan.

“Yang sudah dibongkar atau dialihfungsikan 16,” jelas Bambang, Jumat (20/10/2023).

34 tugu yang berdiri di atas lahan publik belum bisa ditertibkan. Penertiban dilakukan dengan membongkar tugu atau mengalihfungsikan tugu untuk kepentingan publik.

Disinggung langkah yang akan diambil oleh pihaknya, Bambang katakan akan berkomunikasi dengan perguruan silat pemilik tugu untuk secara sukarela menertibkan tugunya. Padahal, penertiban tugu di tenggat hingga akhir Oktober 2023.

“Untuk upaya paksa kita akan berkoordinasi dulu dengan Forkopimda,” ujarnya.

Bambang akui kendala dalam penertiban tugu. Yakni tarik ulur antar perguruan silat. Sebab, antar perguruan silat menganggap penertiban yang dilakukan cenderung pilih kasih.

“Masih ada titik-titik tertentu yang tarik ulur,” katanya.

16 tugu yang ditertibkan antara lain 1 tugu KSPI di Kecamatan Rejotangan, 1 tugu PSHT di kecamatan Boyolangu, 1 tugu PSHT di Kecamatan Kauman, 2 tugu PSHT dan 1 tugu PN di Kecamatan Kedungwaru.

1 tugu PSHT di Kecamatan Pucanglaban, 1 tugu PSHT di Kecamatan Karangrejo, 1 tugu PSHT dan 1 tugu Cempaka Putih di Kecamatan Kalidawir.

2 tugu PN di Kecamatan Pakel, 1 tugu Cempaka Putih di Kecamatan Kota, 2 tugu PSHT di Kecamatan Sendang, dan 1 tugu PSHT di Kecamatan Tanggunggunung.

“Paling banyak tugu PSHT,” ungkapnya.

Bambang berharap, penertiban tugu bisa mengurangi gesekan antar warga perguruan silat di wilayah kabupaten Tulungagung.

Reporter : Joko Pramono
Editor      : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.