Diberi 20 Kali, Dinkes Tulungagung Minta Tambah Anggaran Fogging ke Dewan

oleh
Foto : Fogging di salah satu SD Negeri di Kecamatan Kedungwaru.

Tulungagung, Klik DAERAH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung meminta tambahan anggaran fogging (pengasapan) ke DPRD Kabupaten Tulungagung.

Pasalnya, anggaran fogging tahun 2025 hanya diberi jatah 20 kali. Padahal Dinkes Tulungagung memperkirakan bakal terjadi lonjakan kasus demam berdarah (DB) di tahun 2025.

Desi Lusiana Wardhani, Kabid Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Tulungagung ungkapkan hingga minggu ke 7 tahun 2025 anggaran fogging sudah terpakai separuh.

“Untuk tahun ini saja di awal tahun sudah terpakai separuh,” ujar Desi, Senin (24/2/2025).

Menurut Desi, anggaran fogging tahun ini menurun drastis dibanding tahun lalu. Tahun 2024 pihaknya mendapat anggaran untuk 80 kali fogging, namun tahun ini hanya mendapat anggaran untuk 20 kali saja.

“Kita memperkirakan terjadi peningkatan angka kematian akibat demam berdarah di tahun 2025 ini. Sebab, belum genap 2 bulan, telah dilaporkan 4 kematian akibat DB di Kabupaten Tulungagung,” katanya.

4 kasus meninggal akibat DB didominasi oleh anak-anak dan balita. Dari datanya terdapat 3 Anak-anak dan balita yang meninggal akibat DB di awal tahun 2025 ini.

Teranyar seorang siswa kelas 5 SD di kecamatan Kedungwaru. Angka kematian DB di Kabupaten Tulungagung tersebar di 3 kecamatan, yaitu 2 kasus di Kecamatan Pakel, 1 kasus di Kecamatan Sumbergempol, dan terdapat 1 kasus kematian di Kecamatan Kedungwaru.

Angka kematian akibat DB diprediksi meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dirinya merinci pada tahun 2023 hanya terjadi 3 kasus kematian akibat DB. Tahun 2024 terjadi 17 kasus kematian akibat DB, dan di awal 2025 sudah terjadi 4 kasus kematian.

Dirinya sebut ada potensi peningkatan kematian akibat DB. Pada bulan Januari ada 154 kasus, dan minggu ke 3 bulan Februari sebanyak 44 kasus.

Untuk menekan penularan DB, pihaknya menghimbau agar masyarakat melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) secara mandiri. PSN dilakukan dengan 3M plus (menutup, menguras, mengubur) ditambah dengan pemberian larvasida.

Fogging merupakan langkah pamungkas untuk membunuh nyamuk aides eygipti.
Pengasapan dilakukan ketika ditemukan setidaknya 2 kasus pada radius 200 meter, dan terbukti terjadi penularan setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi.
Dirinya sebut faktor kebersihan lingkungan menjadi salah satu penyebab penyebaran DB.

Pihaknya sudah meminta tambahan anggaran fogging ke DPRD Kabupaten Tulungagung. Pihaknya dijanjikan akan diberi tambahan anggaran dalam pergeseran anggaran APBD Kabupaten Tulungagung.

“Semoga di pergeseran anggaran nanti ada tambahan anggaran,” tandasnya.

Reporter: Joko Pramono
Editor : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.