‎Festival Olahraga Tradisional di GOR Lembu Peteng, Ini Kata Wabup Ahmad Baharudin

oleh
Foto: Para peserta festival Olahraga Tradisional, adu ketangkasan bermain Egrang.

Tulungagung, Klik DAERAH – Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, secara resmi membuka Festival Olahraga Tradisional di GOR Lembu Peteng, Jumat (17/10/2025).

‎Kegiatan ini merupakan agenda rutin Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk melestarikan permainan dan olahraga tradisional yang mulai dilupakan generasi muda.

‎Dalam sambutannya, Ahmad Baharudin menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan upaya menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong di tengah masyarakat.

‎“Anak-anak sekarang banyak yang sudah tidak kenal dengan permainan tradisional. Melalui kegiatan ini, kita ingin menumbuhkan kembali semangat kebersamaan dan kegotongroyongan,” ujar Wabup Ahmad, Jumat (17/10/2025).

‎Festival ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lintas sektor di lingkungan Pemkab Tulungagung. Peserta tampak antusias mengikuti berbagai perlombaan olahraga tradisional seperti terompah panjang, gobak sodor, hingga balap egrang.

‎Ahmad Baharudin juga berharap agar kegiatan serupa tidak hanya dilaksanakan sekali dalam setahun, tetapi bisa menjadi gerakan berkelanjutan hingga ke tingkat desa dan sekolah.

‎“Kalau bisa, kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti di event tahunan. Harus ada pembinaan berkelanjutan di desa-desa dan sekolah, supaya permainan tradisional tidak punah,” tambahnya.

‎Menurutnya, tujuan utama dari festival ini bukan mengejar prestasi olahraga, tetapi mempererat hubungan sosial antar pegawai dan masyarakat.

‎“Ini bukan cabang olahraga prestasi, tapi ajang kebersamaan dan kerukunan. Yang penting semangat gotong royongnya,” tegasnya.

‎Melihat antusiasme peserta, Ahmad Baharudin mengaku senang. Ia berharap kegiatan ini menjadi sarana nostalgia sekaligus edukasi bagi generasi muda untuk mengenal warisan budaya leluhur.

‎“Pesertanya terlihat antusias, meskipun banyak yang baru pertama kali mencoba permainan tradisional. Ini bagus untuk mengenang masa sebelum era teknologi,” pungkasnya.

‎Reporter : Agus Dmt
‎Editor      : Edi Susanto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.