Ibu Di Tulungagung Kaget Melihat Anaknya Mengapung di Kolam Ikan

oleh

Tulungagung, Klik DAERAH – Dua bocah asal Desa/Kecamatan Rejotangan, AF (4) dan ZA (4) ditemukan meninggal di dalam kolam gurame, Jum’at (25/3/22) sekitar pukul 10.30 WIB.

2 bocah malang itu diduga lepas dari pengawasan orang tua, dan tercebur ke kolam milik Abdullah (70).

“Waktu itu ibu salah satu anak, NN mencari anaknya yang pergi bermain,” terang Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto, Jumat (25/3/2022) pukul 22.00 WIB.

NN mencari di kolam gurame. Di tempat itu, NN melihat 2 sosok tubuh di dalam kolam. Sontak NN berteriak meminta tolong pada warga.

Warga yang mendengar teriakan NN langsung menceburkan diri ke kolam untuk memberikan pertolongan.

Maut tak dapat ditolak, kedua balita itu lalu diangkat dari dalam kolam.

“Ada dua anak ditemukan di dalam kolam itu. Mereka segera diangkat dari air sekitar pukul 10.00 WIB,” sambung Hery.

Kedua korban lalu dibawa ke Puskesmas terdekat. Petugas kesehatan segera memeriksa kondisi kedua korban tersebut.

Maut tak dapat ditolak, keduanya dinyatakan meninggal oleh petugas kesehatan yang memeriksanya.

“Setelah tiba di IGD, ke dua korban sudah kondisi meninggal dunia. Jenazahnya langsung dibawa pulang,” ungkap Hery.

Kejadian 2 bocah tenggelam ini baru dilaporkan ke Polisi pada pukul 16.30 WIB. Petugas sempat memeriksa lokasi kejadian.

Saat mendatangi rumah korban, keduanya telah dimakamkan, sehingga tak bisa memeriksa kondisi tubuh korban.

Pihak keluarga sudah merelakan kepergian mereka dan menganggap sebagai musibah. Mereka menuangkannya dalam surat pernyataan bermeterai.

Angka kecelakaan tercebur ke kolam ikan di Kabupaten Tulungagung acap terjadi.

Tahun 2021, ada 6 anak dan 1 lansia yang meninggal akibat tercebur kolam ikan.

Sementara tahun ini, sudah ada 4 korban. AF dan ZA merupakan korban ke 3 dan ke 4.

Korban ke 1 dan ke 2 merupakan lansia, yaitu Jas (77), warga Desa Karangsono, Kecamatan Ngunut dan SY (62) warga Desa/Kecamatan Ngunut.

Tingginya kecelakaan di kolam ikan ini karena banyaknya budidaya ikan tidak jauh dari permukiman. Kolam-kolam ini kurang dilengkapi pengaman yang memadai.

Jatuhnya korban di kalangan anak-anak disebabkan karena lepas dari pengawasan orang tuanya.

Penulis: Pramono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.