Imbas Balita Digigit Monyet, Disnak Waspadai Rabies

oleh
Foto : Petugas Damkar Tulungagung memberi minum monyet ekor panjang yang menggigit balita di Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbergempol Kab. Tulungagung.

Tulungagung, Klik DAERAH – Seekor monyet ekor panjang peliharaan warga Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung menggigit balita berumur 4 tahun pada, Sabtu (6/1/2024) lalu.

Balita itu kini mendapat perawatan akibat luka gigitan primata tersebut.

Khawatir monyet tersebut terkena rabies, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung melakukan pemeriksaan pada primata tersebut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Tutus Sumaryani mengatakan, monyet merupakan salah hewan yang membawa rabies selain kucing dan anjing.

Jika ada kejadian gigitan hewan yang diduga membawa rabies, maka  pihaknya sesuai dengan standar operasional dan prosedur, akan melakukan pemeriksaan pada hewan tersebut.

“Tindakan yang kita lakukan adalah melakukan karantina dan observasi pada hewan tersebut selama 14 hari,” jelasnya, Rabu (10/1/24).

Selama 14 hari observasi, pihaknya akan memastikan hewan tersebut tidak ada gejala rabies.

Rabies sering disebut penyakit anjing gila dan sering menunjukan gejala bersikap agresif.

Dari pemeriksaan awal, monyet tersebut tidak ditemukan gejala rabies seperti bersikap agresif dan mencoba menggigit orang yang mencoba mendekati serta mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya.

“Setelah 14 hari kita lakukan observasi dan dinyatakan aman, kita akan keluarkan surat bebas rabies dan memberikan vaksinasi,” terangnya.

Monyet ekor panjang merupakan primata yang tidak dilindungi, setelah dinyatakan bebas rabies, monyet tersebut diserahkan ke pemiliknya, atau akan diberikan ke BKSDA atau tetap dipelihara.

Tutus melanjutkan, monyet merupakan hewan liar yang sifat liarnya bisa muncul kapan saja. Apalagi saat menerima gangguan, monyet tersebut akan bersikap agresif.

“Kalau di lingkungan begini dia baik-baik saja asal tidak diganggu, kalau melihat temperamennya termasuk jinak,” ujarnya.

Disinggung kondisi korban, Tutus jelaskan sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan sesuai dengan SOP Rabies.

Sementara itu, pemilik monyet ekor panjang, Eko Supriyanto katakan monyet miliknya sudah jinak dan tidak agresif. Sebab, dirinya sudah memelihara monyet tersebut sejak bayi.

“Saya dapatnya dari teman sejak bayi,” katanya.

Monyet ekor panjangan tersebut sudah berusia 2,5 tahun. Eko pun pasrah jika monyet peliharaannya disita lantaran dianggap berbahaya.

Namun, dirinya memastikan monyet bernama Totok tersebut tidak berbahaya, kecuali jika diganggu.

“Saya ikhlas jika harus disita,” tuturnya.

Dari pantauan, monyet itu dirantai di sebuah pohon di depan rumah Eko. Rantai pengikat cuma sepanjang 30 cm, sehingga ruang geraknya terbatasi.

Monyet pun nampak jinak. Bahkan saat ada warga yang mendekat dan memberi makan, monyet tersebut tidak menunjukkan sikap agresif.

Dari informasi yang dihimpun oleh awak media, monyet Totok menggigit seorang balita.

Warga berpendapat jika balita tersebut lepas dari pengawasan dan mengganggu monyet tersebut dari jarak dekat. Akibat terganggu, monyet tersebut menggigit balita tersebut.

Reporter : Joko Pramono
Editor      : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.