Tulungagung, Klik DAERAH – Bulog Cabang Tulungagung memastikan stok beras di Tulungagung aman jelang bulan Ramadhan 2024 ini, Rabu (26/3/2024).
Di gudang Bulog Tulungagung tersedia 3.400 ton beras, stok beras ini aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tulungagung hingga 1 bulan ke depan.
“Jangan khawatir, stok beras wilayah Tulungagung masih aman,” jelas Kepala Cabang Bulog Tulungagung, David Donny Kurniawan.
Menurut David, stok beras selalu mengalami penambahan. Sebab, dalam waktu dekat beras impor dari Vietnam akan mengisi gudang Bulog di Tulungagung.
Diakui olehnya stok beras di gudang Bulog selain dari serapan lokal juga berasal dari beras impor dari Thailand dan Vietnam. Selain itu, Bulog Pusat juga mengatur agar stok beras di daerah tidak sampai kosong.
Mekanisme pengaturan stok beras dilakukan dengan distribusi nasional (antar provinsi), distribusi regional (antar kota dalam provinsi) dan distribusi lokal (antar kota dalam wilayah cabang).
“Ada juga dengan melakukan serapan hasil panen petani,” jelas David.
David jelaskan kebutuhan beras untuk wilayah cabang Tulungagung cukup tinggi.
Pihaknya katakan mendapat penugasan untuk menyalurkan 2 jenis bantuan beras pada masyarakat.
Yaitu program bantuan pangan dan SPHP (Stabilitas Pasokan Harga Pasar) atau yang lebih dikenal dengan program operasi pasar.
Untuk program bantuan pangan pihaknya menyalurkan 2.856 ton beras tiap bulanya. Beras itu dibagikan 10 kilogram tiap bulan secara gratis pada keluarga penerima manfaat. Program ini dimulai Bulan Januari dan berakhir pada Juni 2024.
2.856 ton beras dibagikan untuk 4 kota/kabupaten yang berada dalam wilayah kerja Bulog Cabang Tulungagung.
Tulungagung ada 94.427 KPM, sehingga beras yang dibagikan sebanyak 944,27 ton tiap bulan.
Kabupaten Trenggalek 83.624 KPM dengan jumlah penyaluran 836,24 ton beras.
Kabupaten Blitar sebanyak 99.080 KPM dengan jumlah penyaluran 990,8 ton beras dan terakhir kota Blitar sebanyak 8.469 KPM dengan penyaluran 84,69 ton beras.
“Jumlah ini fix, tidak berubah tiap bulan,” ujarnya.
Lalu untuk SPHP pihaknya menggelontorkan 600-700 ton beras tiap bulan. Program SPHP dilakukan setahun penuh hingga akhir Desember 2024.
Beras SPHP dijual melalui operasi pasar atau dapat diperoleh melalui outlet Rumah Pangan Kota (RPK) yang telah bekerja sama dengan Bulog.
Penjualan beras medium SPHP telah ditentukan harga eceran tertingginya (HET). Beras SPHP bisa ditebus dengan harga Rp. 10.900 per kilogram, jauh dibawah harga pasar beras medium lainnya.
Pihaknya mewanti-wanti RPK tidak menjual beras Bulog melebihi HET yang ditentukan. Sebab jika dijual melebihi HET bakal dipidanakan.
“Jika menemukan beras Bulog dijual melebihi HET bisa lapor,” katanya.
David melanjutkan, beras medium SPHP merupakan beras asal Thailand yang kualitasnya seperti beras premium.
Beras ini mempunyai kualitas menit 2 persen, beras pecah 5 persen. Lebih baik dari beras medium pasaran yang beras pecahnya diatas 20 persen.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto