Tulungagung, Klik DAERAH – 6 Desa di Kabupaten Tulungagung menjadi desa percontohan desa penanganan PMI (pekerja migran Indonesia). Ke 6 desa itu merupakan penyumbang PMI dari Tulungagung, Jumat (22/9/2023).
Menteri Tenaga Kerja Indonesia, Ida Fauziyah saat melakukan dialog interaktif di Tulungagung mengatakan, PMI harus diedukasi, perlu diedukasi tentang perlindungan PMI diluar negeri, penguatan ekonomi keluarga PMI, parenting, penguatan ekonomi keluarga melalui koperasi, permudah layanan bagi CPMI.
“Banyak hal yang akan dilakukan untuk lebih memperhatikan PMI, baik CPMI, PMI, dan PMI yang sudah purna tugas,” ungkapnya, Jumat (22/9/2023).
Dialog interaktif PMI dari 6 desa itu dilakukan di Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir.
6 desa itu antara lain Desa Pagersari, Miringambar, Betak, Tunggangri, Jatidowo, dan Sumberagung.
Tak hanya di Tulungagung, dialog interaktif terkait Pekerja Migran Indonesia, dilakukan sebanyak 500 desa di Indonesia.
Disinggung bagaimana proses pencegahan CPMI yang terjerumus kepada PT. Abal – Abal mengingat Tulungagung sendiri masih banyak PMI yang berangkat melalui PT tersebut.
Ida menjawab hal itu menjadi PR Kenaker. Meski demikian, pihaknya sudah merumuskan solusi untuk permasalahan tersebut.
Yaitu dengan permudah pelayanan CPMI hingga mitra perusahaan luar negeri.
“Jika ada yang berangkat secara ilegal, tentu Kemenaker tidak bisa berbuat banyak jika terjadi persoalan, itu juga akan merugikan PMI itu sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Maryoto Birowo katakan, selama setahun ada sekitar 5.000 pekerja migran Indonesia (PMI) yang diberangkatkan ke negara tujuan masing-masing.
Meski demikian pihaknya tak bisa menghitung pasti jumlah PMI asal Tulungagung. Sebab, sebagian PMI berangkat dengan jalur tak resmi dan tak terdata di Kementerian Tenaga Kerja.
“PMI asal Tulungagung merupakan pahlawan devisa, per tahun mencapai sekitar 2 Trilun lebih,” kata Maryoto.
Adanya program desmigratif ini, PMI yang sudah purna bisa terprogram dengan baik mengenai tata pola hidupnya, dan itulah yang terpenting.
“Makanya, setiap PMI yang berasal dari Tulungagung harus diakomodir dengan sebaik-baiknya. Terutama bagi PMI yang telah purna dari perantauan dan kesulitan mencari penghidupan di negeri sendiri,”jelas Bupati Tulungagung Maryoto Birowo.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto