Kena Razia Gabungan, Angel Ditelanjangi Dan Diperiksa

oleh

Tulungagung, Klik DAERAH – Petugas gabungan dari Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Polisi, dan Dinas Peternakan melakukan razia topeng monyet di Tulungagung, Senin (7/2/22).

Hasilnya, satu kelompok topeng monyet dari Cirebon, Jawa Barat diamankan.

Kelompok ini terdiri dari 3 pria dan 1 monyet ekor panjang berjenis kelamin betina berusia 2 tahun.

Mereka diamankan di sekitar perempatan Masjid Al-muslimun, Kelurahan Kepatihan Kecamatan Tulungagung.

Setelah diamankan, monyet yang diberi nama Angel itu dilepas bajunya dan diperiksa kesehatannya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tulungagung, melalui Kabid Tribun Tranmas, Yulius Rahma Isworo mengatakan, pertunjukan topeng monyet ini dianggap mengganggu masyarakat.

Selain itu, juga menyalahi Peraturan Daerah nomor 7 tahun 2012.

“Terkait ketertiban umum dan kegiatan kepengemisan dan meminta-minta di tempat umum,” ucap Yulius, Senin (7/2/22).

Sebenarnya, bisa saja kegiatan ini dijerat dengan UU nomor 18 tahun 2008 dan UU nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Dalam UU itu dikatakan, setiap orang dilarang untuk menganiaya dan/atau menyalahgunakan hewan yang mengakibatkan hewan menjadi cacat dan/atau tidak produktif.

Lalu, dalam KUHP pasal 302 tentang penganiayaan hewan, yang mengancam pelakunya dengan hukuman 3 bulan penjara.

Namun, pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter hewan, tidak menemukan bukti atau bekas penyiksaan pada monyet tersebut.

“Kita sering mendapatkan laporan, dan hari ini kita tindak,” terang Yulius.

Sedang untuk ke 3 pria pelaku pertunjukan topeng monyet, diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

“Karena dari pengakuannya baru pertama kali,” jelasnya.

Untuk monyetnya akan diserahkan ke BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Kabupaten Kediri. Perlakuan monyet itu diserahkan kepada BKSDA.

Sementara itu, salah satu pelaku pertunjukan topeng monyet, Agus Roni mengatakan, dirinya baru pertama kali ikut pertunjukan topeng monyet ini.

Pria 40 tahun ini mengaku hanya diajak oleh rekanya.

“Saya sebelumnya bekerja sebagai sopir taksi,” terang Agus.

Namun sejak pandemi, penghasilan Agus berkurang dan akhirnya keluar dari tempat kerjanya.

Ketika ada yang mengajak ikut topeng monyet, Agus langsung mengiyakannya.

“Sehari bisa dapat 150 ribu sampai 250 ribu, dibagi 3,” katanya.

Untuk monyet didapat dari persewaan yang khusus menyediakan monyet terlatih.

Sewa monyet terlatih itu sebesar 25 ribu rupiah.

Dirinya bingung harus menjelaskan pada pemilik monyet jika monyetnya terkena razia dan disita.

Apalagi menurut pengakuannya, dirinya baru 3 hari di Tulungagung.

“Terpaksa harus pulang, tapi ongkos untuk pulang ini masih bingung,” tandasnya.

Penulis: J. Pramono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.