KPU Tulungagung Gelar Coblosan di Lapas Tulungagung, Termasuk Napiter

oleh
Foto : KPU Tulungagung gelar Simulasi dan sosialisasi Pemilu 2024 di Lapas Tulungagung.

Tulungagung, Klik DAERAH – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung menggelar sosialisasi pemilihan umum (Pemilu) di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kabupaten Tulungagung, Rabu (7/2/2024).

Ketua Komisioner KPU Tulungagung, Susanah mengatakan, sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman terkait pemilu pada warga Lapas Tulungagung.

“Dalam rangka memastikan teman-teman warga binaan yang telah terdaftar di DPT paham tata cara mencoblos,” jelas Susanah.

Jumlah DPT di Lapas Tulungagung terus bergerak. Sebab, ada pengurangan dan penambahan warga binaan. Warga binaan yang mempunyai hak pilih bisa mengajukan pindah pemungutan suara. Batas akhir permintaan pindah coblos ditenggat hari ini.

“Selanjutnya tidak bisa kita tolelir lagi, kecuali memang domisil di sini (Tulungagung), nanti bisa memilih lewat Daftar Pemilih Khusus kalau tidak terdaftar di DPT,” jelasnya.

Setelah hari ini, pendaftaran pemilih dikunci dan tidak bisa diotak-atik lagi. Jumlah DPT di Lapas Tulungagung sebanyak 683 orang yang terdiri dari warga binaan dan petugas Lapas.

Selain jumlah itu ada 24 warga binaan pindahan dari luar kota yang belum terinput dalam DPT di kota asalnya.

“Akan kita masukan (daftar pemilih) karena itu sudah kewajiban kita, kecuali yang tidak memenuhi syarat,” jelasnya.

Disinggung target partisipasi warga binaan lapas dalam pemilu 2024, Susanah targetkan 100 persen. Sebab, pemilih di Lapas lebih terkonsentrasi dan mudah untuk dimobilisasi.

Meski demikian tidak seluruh warga binaan bisa menggunakan hak pilihnya. Pasalnya, sebagian warga binaan berasal dari luar kota.

Khusus warga binaan yang berasal dari Kecamatan Kedungwaru, Kecamatan Tulungagung Kota dan Kecamatan Boyolangu bisa menyalurkan hak pilihnya untuk DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD dan Pilpres.

Sedang yang berasal selain ke 3 kecamatan tersebut disesuaikan dengan daerah asal warga binaan.

“Ada yang dapat 2 surat suara, ada yang 3, ada yang 4 atau hanya Pilpres saja,” jelas Susanah.

Sementara itu, Kalapas Tulungagung, Budiman Priyatna Kusuma menambahkan, ada 3 TPS di Lapas Tulungagung, yang akan digunakan oleh 683 warga binaan dan petugas Lapas dalam menyalurkan hak pilihnya. Pengamanan ke 3 TPS akan dibantu Polisi dan pengamanan internal Lapas.

“Untuk petugas, sebenarnya bisa mencoblos di TPS masing-masing, tapi kita beri surat tugas untuk mencoblos di Lapas,” kata Budiman.

Budiman memastikan seluruh warga yang masuk dalam DPT sudah memenuhi persyaratan administrasi.

Disinggung hak pilih dari 1 napiter? Budiman katakan napiter tersebut bisa menggunakan hak pilihnya. Sebab napiter tersebut sudah mengakui NKRI.

“Dia sudah hijau, sudah (mengakui) NKRI,” terangnya.

Reporter : Joko Pramono
Editor      : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.