Tulungagung, Klik DAERAH – Aliansi Mahasiswa Tulungagung menggelar aksi damai pada, Selasa (2/9/2025). Mereka menyuarakan belasan tuntutan kepada pemerintah daerah maupun pusat. Aksi ini diikuti oleh gabungan BEM se-Kabupaten Tulungagung, serta organisasi kemahasiswaan seperti PMII, HMI, IMM, dan GMNI.
Koordinator lapangan aksi, Fikri Miftahul Faizin, menegaskan bahwa pihaknya membawa isu nasional sekaligus isu lokal yang dirasakan masyarakat Tulungagung. Tuntutan tersebut disampaikan melalui audiensi bersama Bupati Tulungagung, Ketua DPRD, Kapolres Tulungagung, serta Sekda Kabupaten Tulungagung di GOR Lembupeteng.
“Untuk menyampaikan aspirasi tidak perlu dilakukan dengan tindakan anarkis. Tulungagung adalah barometer kondusivitas nasional, sehingga penting menjaga situasi tetap aman,” ujarnya.
Fikri menekankan, pihaknya tidak ingin aksi mahasiswa ditunggangi atau dijadikan kambing hitam atas berbagai tindakan anarkis yang marak terjadi di sejumlah daerah belakangan ini. Karena itu, GOR Lembupeteng dipilih sebagai lokasi audiensi agar suasana tetap netral dan kondusif.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyoroti sejumlah isu nasional. Di antaranya menolak kenaikan tunjangan perumahan DPR RI yang dinilai memicu kemarahan publik, mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset menjadi undang-undang, serta mendorong revisi UU Polri dan menolak pasal 7C dalam revisi KUHP.
“Tujuannya agar DPR tidak menjadi lembaga super power tanpa pengendalian,” tambah Fikri.
Selain isu nasional, mahasiswa juga menyoroti problem lokal di Tulungagung. Mereka menolak segala bentuk komersialisasi pendidikan, menuntut pemerataan akses pendidikan, serta mendorong transparansi penggunaan anggaran pendidikan di daerah.
Aksi berjalan tertib dan ditutup dengan penyerahan dokumen tuntutan kepada pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto
Mahasiswa Tulungagung Gelar Aksi Damai, Sampaikan Belasan Tuntutan Nasional dan Lokal
