Musim Hujan Datang, Dinkes Waspadai Siklus 5 Tahunan DB

oleh
Foto : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat.

Tulungagubg, Klik DAERAH – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mewaspadai merebaknya demam berdarah (DB) di musim penghujan ini. Sebab, tahun 2024 merupakan siklus 5 tahunan demam berdarah. Pada siklus 5 tahunan, penularan DB biasanya lebih tinggi dibandingkan tahun di luar siklus 5 tahunan, Jumat (19/1/2024).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat mengatakan, kondisi saat ini memungkinkan nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak.

Nyamuk ini merupakan vektor atau pembawa virus dengue penyebab demam berdarah.

“Kita harus mewaspadai kondisi panas hujan panas hujan, apalagi tahun ini merupakan siklus 5 tahunan DB,” jelas Kasil.

Kasil melanjutkan, diawal tahun 2024 sudah ada 1 anak dari Kecamatan Sumbergempol dan 1 remaja dari Kecamatan Pucanglaban yang meninggal akibat DB.

“Sudah dua yang meninggal,” ujarnya.

Gejala DB biasanya diawali dengan demam tinggi dan muncul bintik merah pada permukaan kulit.

Sementara itu, Kabid Pemberantasan Penyakit (P2) Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana mengatakan, sebaran DB di Tulungagung merata di seluruh wilayah.

“Biasanya kita temukan sarang jentik nyamuk,” jelas Desi.

Desi menerangkan, 2 pasien meninggal disebabkan terlambat mendapat rujukan. Sehingga penanganan terhadap ke 2 pasien tersebut kurang maksimal.

“Yang meninggal kemarin pulang paksa diberi rujukan tidak mau, besoknya meninggal,” jelasnya.

Untuk mencegah adanya penularan DB, pihaknya melakukan sosialisasi dan edukasi pemberantasan barang nyamuk pada masyarakat, dan melakukan pengasapan terhadap wilayah yang terdapat kasus DB.

“Sebenarnya kita sudah antisipasi dengan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) secara masal,” tuturnya.

Dirinya memperkirakan puncak penularan DB akan terjadi pada bulan Maret-April.

Pihaknya berharap masyarakat tetap melakukan PSN dan segera membawa keluarganya ke fasilitas kesehatan jika ditemukan gejala DB.

Reporter : Joko Pramono
Editor      : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.