Tulungagung, Klik DAERAH – Dalam rangka memperingati Hari Perumahan Nasional (Harpernas) tahun 2024, Dinas Perkim Kabupaten Tulungagung menggelar pameran bazar expo tahun 2024 yang diikuti oleh beberapa dinas kabupaten Tulungagung, salah satunya Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Kamis (22/8/2024) malam.
Dalam pameran bazar expo yang diselenggarakan oleh Dinas Perkim Kabupaten Tulungagung adalah Dinas Sosial.
Wahyid Masrur, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung mengatakan, dalam hal ini, Dinsos Tulungagung memamerkan hasil karya teman-teman difabel.
“Kami memamerkan hasil karya teman difabel dalam bazar expo tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Perkim Tulungagung,” ucap Kadinso Wahyud Masrur.
Kadinsos Wahyid menjelaskan, untuk pemasaran hasil karya teman-teman difabel ini sudah menjangkau pasar dalam negeri di seluruh Indonesia.
“Mereka kita bina, dan semua binaan Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung. Dan produk mereka sudah diakui dipasar dalam negeri,” ungkap Wahyid.
Kadinsos Wahyid melanjutkan, saat ini ia membina teman-teman disabilitas yang mempunyai ketrampilan dan kreatifitas layaknya orang normal yang menghasilkan karya-karya yang patut diberi apresiasi.
“Hasil karya mereka (Disabilitas) tidak kalah dengan orang normal. Serta hasilnya dapat diikut sertakan dalam lomba-lomba,” terang Wahyid.
Ada beberapa hasil karya yang sangat bagus dari teman-teman difabel. Diantaranya, kerajinan tangan, batik, bidang kuliner serta ukiran.
“Perlu diketahui, teman-teman difabel ini memang berbuat. Mereka bisa mengerjakan sesuatu dan menghasilkan uang sendiri. Bisa untuk dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat,” terang Kadinsos Wahyid.
Selain dibina oleh Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, mereka (difabel) juga mendapat binaan dari dewan kerajinan nasional, perkembangannya tetap dipantau oleh Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung.
Dan juga mereka (Difabel) merupakan PPKS (Pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial) yang harus dipantau dan dibina agar mereka tetap eksis.
“Mereka memperoleh pelatihan di Pulau Bali, Nusa tenggara barat (NTB) dan dalam pantauan dari Kemensos, Dinas Provinsi Jawa Timur, dan tentunya dari Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung,” ungkap Wahyid.
Diketahui bahwa, di Kabupaten Tulungagung, jumlah PPKS dan difabel mencapai ribuan orang, dan yang eksis mencapai 30 -40 persen.
“Kami berharap, mereka semua (difabel) dapat memberikan contoh kepada yang lain (difabel) serta masyarakat Kabupaten Tulungagung untuk tetap berkarya,” tandas Kadinsos Wahyid.
Reporter : Agus DMT
Editor : Edi Susanto