Tulungagung, Klik DAERAH – Proyek pembangunan jalan tol Kediri – Tulungagung bakal diperluas lagi. Ada ratusan bidang tanah seluas lebih dari 6 hektar yang terdampak perluasan jalan tol ini.
Penanggungjawab pengadaan lahan jalan tol Kediri-Tulungagung, Linanda Krisni Susanti katakan, perluasan dilakukan lantaran ada tiang dari jalan tol yang melewati jalan desa yang belum masuk dalam rencana pembebasan, serta untuk rumija (ruang milik jalan).
“Bahwa untuk tol Kediri – Tulungagung itu ada penambahan lahan,” jelas Linanda, Senin (4/9/2023).
Pembebasan lahan untuk tambahan ini masuk dalam pembebasan lahan tahap II.
Pembebasan lahan jalan tol tahap I dilakukan sesuai dengan rencana awal.
lahan warga yang terkena perluasan wajib mengurus administrasi seperti di awal pembebasan lahan tahap I.
Jika ada warga yang lahannya terdampak 2 kali, maka pembayaran akan dilakukan 2 kali.
Meski demikian, Linanda pastikan pembangunan konstruksi jalan tol tersebut tidak berpotensi molor.
“Enggak ya, jadi sudah diperhitungkan,” katanya.
Linanda menjelaskan, penambahan lahan jalan tol bervariasi dan tidak begitu lebar. Rerata penambahan antara 1-5 meter. Penambahan ini tidak merubah trase jalan tol yang direncanakan.
Linanda menambahkan, ada 580 bidang tanah yang terdampak, dengan luasan 6,1 hektare.
Dengan rencana awal 107,2 hektar untuk jalan tol, dengan tambahan ini menjadi sekitar 113 hektar.
Pihaknya menargetkan akhir tahun 2023 pembangunan konstruksi jalan tol sudah dimulai.
Proyek Tol Kediri-Tulungagung akan membentang sepanjang 44,52 km. 13 kilometer diantaranya akan melintasi wilayah Tulungagung.
1.072.428,78 meter persegi tanah di 14 desa di 4 kecamatan yang terdampak pembangunan jalan tol ini.
Proyek ini sangat penting dalam upaya menunjang pembangunan bandara Kediri.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto