Pemkab Tulungagung Terima 10.500 Dosis Vaksin PMK, Peternak Dorong Vaksinasi Mandiri

oleh
Foto: Ilustrasi vaksin PMK.

Tulungagung, Klik DAERAH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung menerima 10.500 dosis vaksin PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) untuk mengatasi wabah yang mengancam populasi ternak di daerah.

Meski dinilai bermanfaat, jumlah vaksin ini jauh dari mencukupi, mengingat populasi sapi potong di Tulungagung mencapai 123 ribu ekor, ditambah 24 ribu sapi perah.

Menurut Pj. Bupati Tulungagung melalui Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Mulyanto, vaksin ini akan didistribusikan ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) untuk menjangkau peternak lebih luas.

“Kami juga mendorong peternak melakukan vaksinasi mandiri. Biaya vaksinasi per ekor sapi diperkirakan sekitar Rp 28 ribu,” ujarnya, Kamis (16/1/2025).

Pemkab Tulungagung berkomitmen mengatasi PMK dengan mendorong kolaborasi antara pemerintah dan peternak.

Dinas Peternakan juga mengapresiasi upaya swadaya peternak dalam vaksinasi mandiri, yang membantu menjaga stabilitas sektor peternakan di Tulungagung.

“Kerja sama seperti ini sangat penting. Kami berharap penularan PMK dapat ditekan hingga ke tingkat nol kasus,” pungkas Mulyanto.

Sentra susu di Kecamatan Sendang dan Pagerwojo telah melaksanakan vaksinasi secara swadaya. Ketua KUD Tani Wilis, Suwarto, menjelaskan bahwa vaksinasi ini menjadi prioritas, mengingat dampak PMK yang signifikan terhadap kualitas dan produksi susu.

“Kami berkaca pada tahun 2022, di mana PMK tidak hanya menyerang mulut dan kuku, tetapi juga jaringan susu, sehingga mengganggu produktivitas peternak,” ungkap Suwarto.

Untuk menekan penularan, KUD Tani Wilis mengumpulkan para pelaku usaha susu dan sepakat melakukan vaksinasi mandiri dengan pembagian biaya. Setiap dosis vaksin, yang mencakup biaya operasional dan sosialisasi, dihargai Rp 45 ribu. Dari jumlah tersebut, peternak menanggung Rp 25 ribu, sedangkan sisanya disubsidi oleh KUD.

“Kami menyediakan sekitar 7 ribu dosis vaksin dengan anggaran Rp 175 juta,” tambahnya.

Hingga saat ini, tercatat 98 kasus PMK di Tulungagung, dengan 6 ekor ternak mati, 3 di antaranya dipotong paksa. Penutupan sementara pasar hewan turut membantu menekan penyebaran penyakit ini.

Di Kecamatan Sendang, sempat ditemukan 6 kasus yang mengarah ke PMK. Namun, langkah cepat dalam penanganan berhasil mencegah penularan lebih lanjut.

“Langkah vaksinasi mandiri ini menunjukkan hasil positif. Kami berharap dengan tambahan vaksin dari pemerintah, pencegahan dapat lebih optimal,” kata Suwarto.

Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.