Petani Tulungagung Lebih Pilih Pupuk Organik Buatan Sendiri, Alokasi Subsidi Menurun

oleh
Foto: Suyanto, Kepala Dinas Pertanian Tulungagung.

Tulungagung, Klik DAERAH – Kabupaten Tulungagung telah menerima alokasi pupuk subsidi untuk tahun 2025. Meski jumlahnya lebih sedikit dibandingkan usulan, pemerintah memastikan kebutuhan petani tetap terpenuhi, Kamis (15/1/2025).

Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Suyanto, menjelaskan pihaknya mengusulkan 70.047 ton pupuk subsidi ke Kementerian Pertanian, dengan rincian pupuk urea 31.106 ton, NPK 36.603 ton, dan organik 2.344 ton. Namun, hanya 47.934 ton yang disetujui, yaitu 26.069 ton urea, 21.138 ton NPK, dan 727 ton pupuk organik.

“Meski ada pengurangan sebesar 22.113 ton dari usulan, alokasi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan petani karena telah disesuaikan dengan permintaan di lapangan,” ujar Suyanto, Kamis (115/1/2025).

Di awal tahun 2025, serapan pupuk subsidi mulai berjalan. Pupuk urea telah terserap 385 ton (14 persen) dan NPK 336 ton (15 persen). Namun, pupuk organik subsidi masih minim diminati oleh petani.

“Banyak petani di Tulungagung yang kini mampu membuat pupuk organik sendiri, sehingga kebutuhan akan pupuk organik subsidi menurun,” jelas Suyanto.

Pada tahun 2024, alokasi pupuk subsidi mencapai 47.389 ton, dengan serapan tertinggi pada pupuk NPK sebesar 20.686 ton (99,54 persen). Serapan pupuk urea mencapai 25.479 ton (97,68 persen), sementara pupuk organik hanya terserap 161 ton (30,80 persen) dari alokasi 525 ton.

Minimnya serapan pupuk organik subsidi menandakan adanya perubahan tren di kalangan petani yang semakin mandiri dan sadar akan manfaat pupuk organik buatan sendiri. Hal ini sekaligus menjadi peluang untuk mendorong pertanian berkelanjutan di Tulungagung.

Reporter : Joko Pramono
Editor      : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.