Potong Antrian Pengambilan Obat: Pj. Bupati Tulungagung Luncurkan Sikarisma

oleh
Foto: Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno dan Plt. Direktur RSUD dr. Iskak, dr. Zumrotus Aini, memeriksa obat yang akan diantarkan ke pasien.

Tulungagung, Klik DAERAH – Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno, meluncurkan Sikarisma (sistem kirim obat sampai rumah tanpa antri), yang diinisiasi oleh RSUD dr. Iskak Kabupaten Tulungagung.

Heru menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan mempermudah masyarakat Tulungagung untuk mendapatkan obat setelah berobat di RSUD dr. Iskak.

“Obat diantar sampai rumah oleh petugas rumah sakit yang sudah dilatih,” jelasnya, Kamis (1/8/2024).

Selain mengantar obat, petugas-petugas ini juga dilatih untuk menyampaikan obat kepada pasien dan menerangkan jenis serta kegunaan obat.

Untuk sementara, layanan ini baru bisa dinikmati di empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Ngantru, Kedungwaru, Tulungagung, dan Boyolangu.

Meski demikian, Heru mengatakan jika inovasi ini berjalan baik dan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat, tak menutup kemungkinan akan diperluas ke 19 kecamatan lainnya.

“Nanti jika ada evaluasi dan keluhan, saya minta itu menjadi bagian dari perbaikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.

Saat ini, layanan Sikarisma melayani empat kecamatan dengan kriteria pasien yang tidak mandiri, seperti yang menggunakan kursi roda, balita, dan pasien sakit menahun yang tidak bisa beraktivitas sendiri. Obat psikotropika tidak termasuk dalam layanan ini.

“Pasien mendaftar dahulu di loket Sikarisma, datanya dientri oleh petugas dan ini terintegrasi dengan layanan RSUD,” jelasnya.

Data obat dan alamat pasien kemudian diteruskan ke petugas antar. Perjalanan pengiriman obat terlacak dengan PSC (Public Safety Center) milik RSUD.

“Ini pengembangan saja, memakai platform PSC,” tambahnya.

Tiap hari ada dua shift pengantaran, jam 9 pagi untuk pasien pagi dan jam 13.00 WIB untuk pasien yang datang siang.

Aini menjelaskan, dalam sehari rata-rata jumlah pasien yang berobat mencapai 1.400-1.500 orang. Saat ini ada enam armada sepeda motor yang bertugas mengantar obat.

“Satu armada, sehari bisa mengantar ke 30 pasien,” pungkasnya.

Reporter : Joko Pramono
Editor      : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.