Tulungagung, Klik DAERAH – Ratusan warga Desa Gesikan Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung, mendatangi balai desa setempat sambil membawa poster meminta pencopotan seorang perangkat desa Gesikan, Kamis (14/12/2023).
Warga datang dengan berjalan kaki dan mengendarai sepeda motor. Sesampainya di balai desa Gesikan, ratusan warga tersebut menyampaikan aspirasinya, meminta agar Kepala Desa memberikan sanksi berupa pencopotan pada perangkat desa berinisial PR.
Koordinator aksi warga, Hadi Winoto mwngatakan, PR sudah tidak layak menjabat sebagai perangkat desa Gesikan.
PR, diduga telah melakukan tindakan cabul pada seorang anak yang masih berusia 15 tahun. Padahal, korban masih keluarga PR.
“Tuntutan dari warga agar PR diturunkan dari jabatannya sebagai perangkat desa,” katanya.
Hadi menduga, kasus pencabulan itu sudah diketahui oleh pemerintah desa setempat. Namun, seakan-akan disembunyikan.
Pihaknya akan terus mengawal dugaan pencabulan ini hingga ada kejelasan pada status PR.
Pihaknya akan terus menanyakan perkembangan kasus tersebut pada Pemerintah Desa Gesikan dan Pemerintah Kecamatan Pakel.
“Jika ini terus berlarut-larut, kami akan melakukan aksi dengan jumlah masa lebih banyak,” ancam Hadi.
Sementara itu, Kepala Desa Gesikan, Nurhadi mengatakan, ia akan memproses dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh perangkanya.
“Kita belum mengambil kebijakan, kita masih menanti proses hukum yang pasti,” jelasnya.
Nurhadi melanjutkan, pihaknya bakal melaporkan hal tersebut pada Badan Inspektorat dan meminta petunjuk langkah yang harus ditempuh.
Pihaknya juga bakal meminta klarifikasi secara resmi pada PR terkait dugaan kasus pelecehan seksual tersebut.
“Kita belum memanggil PR, tetapi besok kita akan melakukan rembug desa dan memanggil terduga pelaku,” jelasnya.
Namun, dirinya sudah melakukan klarifikasi secara personal terhadap PR, dan PR mengelak telah melakukan tuduhan yang dimaksud.
Nurhadi menerangkan, pihaknya sudah memediasi antara korban dan terduga pelaku. Dari mediasi yang dilakukan, keduanya sepakat berdamai.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto