Tulungagung, Klik DAERAH – Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung akan menggalakkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di tiap sekolah. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Puspita Rahadi, Selasa (25/2/2025).
Menurut pria yang akrab disapa Pipit itu, sebenarnya pihaknya sudah menghimbau pada sekolah untuk melakukan PSN, namun dengan perkembangan kasus DB sekarang, pihaknya akan memerintahkan tiap sekolah untuk melakukan PSN secara rutin.
“Mungkin tiap Jumat melakukan PSN masal,” kata Pipit.
Dirinya akui sudah menerima surat dari Dinkes Tulungagung untuk melakukan PSN di tiap sekolah. Terlebih korban meninggal akibat DB di Tulungagung didominasi oleh anak pelajar.
“Kita sudah menerima surat dari Dinkes Tulungagung,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardhani katakan PSN di sekolah bisa menurunkan potensi DB hingga 50 persen.
“Setidaknya dengan PSN di sekolah bisa menurunkan resiko penularan DB pada anak-anak,” ujarnya.
Kasus DB pada minggu lalu merenggut nyawa seorang siswa SD di Kecamatan Kedungwaru. Pihaknya langsung bergerak cepat melakukan pengasapan untuk memutus rantai penularan DB.
Pengasapan dilakukan di lingkungan rumah korban dan sekolah tempat pasien menuntut ilmu. Meski begitu, dirinya tegaskan cara paling ampuh untuk pencegahan DB dengan melakukan PSN, yaitu dengan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi genangan air, menutup tempat air, rutin menguras tempat air dan memberi larvasida pada tempat air untuk mandi.
“Pengasapan itu langkah terakhir kita untuk memutus penyebaran DB,” jelas Desi.
Pengasapan dilakukan ketika ditemukan setidaknya 2 kasus pada radius 200 meter, dan terbukti terjadi penularan setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi.
Dirinya sebut faktor kebersihan lingkungan menjadi salah satu penyebab penyebaran DB.
DB ditularkan melalui gigitan nyamuk aides eigypti. Nyamuk ini mempunyai ciri badan belang hitam dan putih. Mereka biasanya aktif pada pagi dan sore hari.
Di musim hujan diselingi panas merupakan waktu ideal nyamuk ini untuk berkembang biak di genangan air bersih.
“Tempat yang lembab, disukai oleh nyamuk untuk beraktifitas,” tuturnya.
Dari data miliknya, dalam 2 bulan terakhir terjadi 198 kasus DB, dengan korban meninggal 4 orang, terdiri dari 3 anak dan balita.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto