Tulungagung, Klik DAERAH – Klaster sekolah penularan Covid-19 di Kabupaten Tulungagung meluas. Jika awalnya ada 2 sekolah setingkat SMA, kini ditemukan lagi 2 sekolah yang menjadi klaster penularan Covid-19.
Terbaru adalah SMAN 1 Tulungagung dan MAN 2 Tulungagung.
Sedang 2 klaster sebelumnya di SMAN 1 Boyolangu dan SMAN 1 Kedungwaru.
Juru Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (STPPC) Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat mengatakan, ada temuan 7 siswa terkonfirmasi di SMAN 1 Tulungagung.
Sedang di MAN 2 Tulungagung lebih banyak lagi, yaitu 25 siswa dari 2 kelas berbeda.
Lantaran terjadi klaster, pertemuan tatap muka di sekolah itu akan dihentikan sementara waktu.
“Setiap sekolah akan diberi kesempatan dua minggu daring untuk menyelesaikan tracing (Pelacakan),” terang Kadinkes Tulungagung, Kasil Rohmat, saat dihubungi lewat telepon, Minggu (6/2/22).
Dari 4 sekolah itu, baru SMAN 1 Boyolangu yang sudah selesai pelaksanaan tracingnya. Hasilnya ditemukan 22 siswa terkonfirmasi positif covid-19. Di SMAN 1 Kedungwaru ditemukan 8 siswa terkonfirmasi.
“Untuk SMAN 1 Kedungwaru besok, Senin (7/2/2022) akan dilanjutkan tracing. Demikian juga SMAN 1 Tulungagung dan MAN 2 Tulungagung,” sambung Kasil.
Temuan 4 klaster di sekolah ini akan menjadi bahan evaluasi STPPC Kabupaten Tulungagung.
Rencananya, besok STPPC kan melakukan rapat koordinasi menyikapi temuan 4 klaster ini, membahas kelanjutan pembelajaran tatap muka terbatas.
Sebab, status Tulungagung sekarang berada di level 2 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Karena sesuai ketentuan SKB 4 menteri, jika di level 2 tidak bisa lagi PTMT 100 persen,” tegasnya.
Berpegang pada SKB itu, kewenangan penanganan Covid-19 berada di pemerintah daerah setempat.
Jika mengacu pada SKB 4 menteri, PTMT dibatasi 50 persen saja.
Sementara itu, Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung-Trenggalek, Sunaryo mengatakan, pembelajaran daring di SMAN 1 Boyolangu bakal diperpanjang.
Sekolah ini sudah melakukan pembelajaran daring sejak 31 Januari 2022 lalu, setelah ditemukan 22 siswanya yang positif Covid-19. Rencana awal PTMT di sekolah ini bakal dimulai lagi besok Senin (7/2/22).
“PJJ (Pembelajaran jarak jauh) di SMAN 1 Boyolangu diperpanjang seminggu lagi,” terangnya.
Selain empat klaster sekolah ini, STPPC Tulungagung juga menemukan satu klaster di pondok pesantren perempuan. Hasil tracing di pondok pesantren mahasiswi di kawasan Kecamatan Kedungwaru ini ditemukan 22 orang terkonfirmasi Covid-19.
Penulis: J. Pramono