Tulungagung, Klik DAERAH – Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Tulungagung melakukan sosialisasi TBC (Tuberkulosis) pada masyarakat pengunjung CFD (Car Free Day) di Alun-alun Tulungagung, Minggu (19/5/2024).
Ketua Yabhysa Tulungagung, Cut Mala Hayati Anshari katakan sosialisasi dilakukan dengan memberikan selebaran pada masyarakat dan edukasi pencegahan TBC pada masyarakat.
“Kita juga melakukan motivasi dan skrinning apakah ada masyarakat yang batuk kita dorong untuk memeriksakan dahak ke Puskesmas,” jelas Cut Mala.
Kegiatan ini menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dan Aisyiah Tulungagung.
Wanita berjilbab itu melanjutkan pihaknya juga memberikan bantuan nutrisi pada penderita TBC. Tambahan nutrisi dimaksudkan untuk menambah daya tahan pada penderita TBC.
Kegiatan pemberian tambahan nutrisi dilakukan serentak di 15 Kecamatan di Kabupaten Tulungagung.
“Peningkatan pasien TBC tergantung pada temuan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan kader Yabhysa,” jelasnya.
Dirinya ungkapkan temuan TBC di Kabupaten Tulungagung cenderung meningkat.
Hingga bulan April 2024 sudah sekitar 200 pasien yang ditemukan oleh Yabhysa.
Dirinya jelaskan semakin banyak temuan maka penanganan TBC dianggap berhasil. Sebab, semakin banyak temuan semakin banyak pasien yang diobati dan disembuhkan, untuk menuju Indonesia bebas TBC di tahun 2030.
Penderita TBC tak hanya menyerang usia tua. Banyak anak-anak yang tertular TBC.
Dirinya mencontohkan saat melakukan sosialisasi di salah satu sekolah SD, pihaknya menemukan 2 anak yang terkena TBC.
“Anak sekolah itu semakin meningkat temuanya,” ujarnya.
Gejala umum TBC antara lain batuk selama 2 minggu, meriang, sesak nafas dan penurunan berat badan.
Untuk anak-anak dan remaja gejala tersebut kadang tidak muncul, namun dapat dikenali dengan munculnya benjolan di ketiak, selangkangan atau leher bagian belakang.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat berharap temuan pasien TBC di Tulungagung tinggi.
“Semakin banyak kita temukan maka semakin banyak yang kita sembuhkan,” jelas Kasil.
Dari data yang dimiliki oleh Dinkes, hingga bulan April 2024 sudah ditemukan 105 pasien TBC.
Sedang untuk pasien yang telah diobati pada 2023 sebanyak 1.455 orang. Dari jumlah itu 235 orang dinyatakan sembuh.
621 mendapatkan pengobatan lengkap, 11 orang gagal berobat, 81 putus berobat dan 76 orang meninggal dunia akibat TBC.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto