KLIK DAERAH, Kediri – Pondok Wali Barokah bersama Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya Malang berkolaborasi dengan FKG Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata Kediri melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri, Sabtu (8/11/2025).
Kegiatan ini difokuskan pada edukasi dan pemeriksaan kesehatan gigi serta mulut bagi para santri dan siswa di lingkungan pondok pesantren.
Menurut Dr. drg. Merlya Balbeid, MMRS., dari FKG Universitas Brawijaya, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Universitas Brawijaya dan Pondok Pesantren Wali Barokah.
“Kegiatan pagi ini merupakan bagian dari upaya pencegahan karies gigi serta penyakit gigi dan mulut. Kami awali dengan edukasi di tingkat SD, SMP, dan SMA, dan hari ini dilakukan pemeriksaan atau screening deteksi dini pada gigi anak-anak usia SD,” ujarnya.
Merlya menjelaskan, jika ditemukan kasus yang membutuhkan penanganan lebih lanjut seperti gigi berlubang atau pencabutan, pihaknya akan merujuk ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata atau puskesmas terdekat.
Berdasarkan data nasional kesehatan tahun 2023, ia menyebut 54 persen anak usia 10–14 tahun di Indonesia mengalami karies gigi, namun hanya sekitar 1 persen yang memeriksakan diri ke dokter gigi.
“Harapan kami, literasi dan pengetahuan anak-anak tentang kesehatan gigi dan mulut dapat meningkat, sehingga mereka bisa mendeteksi dini dan menjaga kesehatan giginya. Dengan begitu, target Indonesia bebas karies pada tahun 2030 mudah-mudahan bisa tercapai,” tambahnya.
Sementara itu, Dekan FKG IIK Bhakti Wiyata, Dr. drg. Puspa Dila Rohmaniar, M.Kes., menambahkan bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan.
“Santri itu penerus bangsa. Badannya bisa sehat, tapi kalau giginya sakit, proses belajar bisa terganggu. Bahkan penyakit gigi bisa berdampak pada organ tubuh lain seperti jantung dan paru-paru,” tuturnya.
Puspa menegaskan pentingnya menjaga kesehatan gigi agar para santri lebih percaya diri dan mampu menjalani kegiatan belajar dengan optimal.
“Harapannya, para santri dapat menjadi contoh dalam menjaga kesehatan diri, dimulai dari gigi dan mulut,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri, Drs. H. Sunarto, M.Si., menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Ia berpesan agar seluruh pihak saling bahu-membahu dalam mewujudkan derajat kesehatan yang merata.
“Pengecekan kesehatan penting dilakukan secara berkala. Cita-cita jika tidak ditopang dengan kesehatan yang baik tentu akan sulit tercapai. Dengan pemeriksaan dini, kita bisa melakukan upaya pencegahan lebih awal,” ujarnya.
Kegiatan yang digelar meliputi edukasi kesehatan gigi dan mulut bagi siswa dan guru SD Alhasun, pemeriksaan gigi untuk siswa SD Alhasun, serta penyuluhan bagi siswa dan guru SMP-SMA Wali Barokah Boarding School.
Humas Pondok Pesantren Wali Barokah, Asyhari Eko Prayitno, menyebutkan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 400 siswa dari jenjang SD hingga SMA.
“Biasanya yang dikeluhkan anak-anak adalah sakit gigi. Kalau gigi sakit, mereka jadi malas belajar. Karena itu, kami menghadirkan tim dari UB dan IIK Bhakti Wiyata agar para siswa memahami pentingnya merawat gigi untuk menunjang kesehatan dan semangat belajar,” ujarnya.(sw)






