Dukung Swasembada Beras, Bupati Tulungagung Usulkan 168 Hektar Sawah Terima Bantuan di Bidang Pertanian dari Pemerintah Pusat

oleh
foto: Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo (tengah, berbaju putih)

Tulungagung, Klik DAERAH – Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengusulkan sebanyak 168 hektar lahan sawah untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan yang dimaksud meliputi benih, pupuk, dan alat serta mesin pertanian (alsintan),

Hal ini disampaikan oleh Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, pada Rabu (16/4/2025) saat menghadiri acara budaya Labuh dan panen raya di Desa Ngrance, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.

Gatut Sunu menjelaskan bahwa lahan sawah yang diusulkan untuk menerima bantuan merupakan sawah yang selama ini hanya bisa panen satu kali dalam setahun.

“Harapannya, dengan bantuan dari pemerintah, sawah-sawah tersebut bisa panen dua hingga tiga kali dalam setahun,” jelasnya.

Sawah yang hanya panen sekali dalam setahun umumnya merupakan sawah tadah hujan, yang bergantung pada curah hujan untuk irigasi. Saat musim kemarau tiba, sawah tersebut tidak dapat ditanami padi dan biasanya dialihkan untuk komoditas tanaman lain.

“Nanti akan kita buatkan sumur bor untuk sistem pengairannya,” kata Gatut Sunu.

Ia menambahkan, Tulungagung merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa Timur. Selama ini, produksi padi di wilayahnya selalu mengalami surplus setiap tahun.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi penurunan surplus beras akibat alih fungsi lahan dan perubahan komoditas pertanian.

“Di Desa Ngrance, lahan seluas 1.400 meter persegi (100 ru) bisa menghasilkan 1,2 ton padi,” ujarnya.

Jika dikonversi, satu hektar sawah bisa menghasilkan sekitar 7,74 ton padi.

Pemerintah daerah juga memastikan bahwa distribusi pupuk bersubsidi harus tepat sasaran kepada para petani. Pasalnya, kelancaran distribusi pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam mengoptimalkan hasil panen.

“Saya akan menindak tegas siapa pun yang menyalahgunakan pupuk bersubsidi,” tegas Gatut Sunu.

Sementara itu, Abdul Gani, salah satu petani asal Desa Ngrance, menuturkan bahwa dari lahan seluas 200 ru (2.800 meter persegi), ia dapat menghasilkan rata-rata 1 ton padi.

Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.