Tulungagung, Klik DAERAH – Pemerintah Kabupaten Tulungagung bersama Kementerian Kebudayaan RI menggelar Festival Budaya Spiritual (FBS) selama empat hari, mulai 10 hingga 13 Juli 2025. Festival ini menjadi yang pertama di Jawa Timur dan ketiga kalinya di Indonesia, Kamis (10/7/2025).
FBS menghadirkan tiga fokus utama: pelestarian budaya spiritual, pengembangan destinasi budaya berbasis cagar budaya, serta penciptaan ruang inklusif bagi pelaku budaya lintas latar belakang. Kegiatan ini menjadi ruang aktualisasi budaya spiritual yang masih hidup, terutama dari kalangan penghayat kepercayaan dan komunitas adat.
Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI untuk Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono, menyebut FBS sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekosistem budaya daerah.
“Mulai dari tosan aji, kuliner tradisional, hingga upacara adat seperti jamasan Tombak Kyai Upas, semuanya menjadi bagian penting dari pewarisan budaya,” ujarnya.
Salah satu sorotan dalam festival ini adalah pameran keris, termasuk koleksi pribadi milik Menteri Kebudayaan Fadly Zon dan keris bersejarah yang pernah dimiliki Presiden RI Prabowo Subianto.
Para pejabat daerah, termasuk kepala desa hingga Bupati Tulungagung, juga turut serta memamerkan keris milik pribadi sebagai simbol komitmen pelestarian budaya.
Basuki menyebut budaya Tulungagung memiliki kekhasan tersendiri karena pengaruh kuat dari Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Ia berharap FBS bisa menjadi agenda tahunan di Tulungagung.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menyampaikan bahwa FBS menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali budaya lokal yang mulai memudar.
“Ini bukan sekadar perayaan budaya, tapi pernyataan bahwa nilai-nilai lokal harus terus hidup dan diberi ruang,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Bupati Gatut juga turut berpartisipasi dengan memamerkan tiga senjata tradisional miliknya, yaitu tombak, sabit, dan cengkrong. Festival ini juga diharapkan mampu mengangkat kembali situs-situs cagar budaya di Tulungagung yang belum banyak terekspos, seperti pusaka Tombak Kyai Upas yang dijadikan ikon utama dalam menghubungkan generasi muda dengan sejarah leluhur.
Beragam kegiatan digelar selama FBS, seperti prosesi jamasan pusaka, kirab budaya, pertunjukan wayang kulit, ruwatan massal, pameran tosan aji, workshop tempa keris, sarasehan budaya, permainan tradisional, hingga pasar rakyat.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya, terutama keris,” pungkas Bupati.
Reporter: Joko Pramon
Editor : Edi Susanto
Festival Budaya Spiritual Digelar di Tulungagung, Tampilkan Keris Prabowo hingga Ritual Adat
