Tulungagung, Klik DAERAH – Harga cabai rawit di Kabupaten Tulungagung alami kenaikan cukup tinggi. Dari kisaran 27 ribu rupiah per kilo di awal bulan Juli, melonjak menjadi 80 ribu rupiah di akhir bulan Juli.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Pasar Ngemplak Tulungagung, M. Hasan Habibi saat dikonfirmasi oleh awak media.
Hasan jelaskan, pada awal bulan Juli, harga cabe rawit masih di kisaran 27 ribu rupiah per kilo. Namun harga cabe rawit alami fluktuasi tajam di akhir bulan Juli.
Menurut Hasan, kenaikan harga cabe rawit disebabkan sudah berkurangnya panen di tingkat petani. Sehingga stok cabe rawit di pasaran menipis.
“Sekarang sudah 60 ribu rupiah per kilo,” jelasnya.
Menurut Hasan, harga cabe rawit sempat menyentuh 80 ribu rupiah per kilo sekitar seminggu lalu. Namun harga mulai turun pada akhir bulan Juli.
Sedang untuk komoditas cabe lainnya tidak alami fluktuasi dan cenderung stabil.
Hasan terangkan komoditas lainnya terpantau tak alami kenaikan. Seperti bawang merah yang cenderung turun menjadi 16 ribu rupiah per kilo dari kisaran harga 40 ribu rupiah per kilo. Begitu juga dengan beras yang tidak alami kenaikan.
Sementara itu, Kepala Cabang Bulog Tulungagung, David Donny Setiawan pastikan stok beras di Bulog aman.
Dirinya sebut stok beras di gudang Bulog Tulungagung cukup untuk 4 bulan ke depan.
“Stok kita sekitar 7.500 ton beras,” jelasnya.
David jelaskan, penugasan penyaluran beras Bulog untuk bantuan pangan (banpang) periode 2 sebesar 2.856 ton yang dilakukan pada bulan Agustus, Oktober dan Desember.
Serta penugasan untuk penyaluran beras SPHP untuk stabilisasi harga pasar.
“Kita terus melakukan penyerapan beras dari petani,” pungkasnya.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto