Jalan Putus Menunggu Perbaikan, Petani Susu Sendang Rugi Puluhan Juta

oleh
Foto : Ketua KUD Tani Wilis Sendang, Suwarto.

Tulungagung, Klik DAERAH – Petani susu dari Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagng alami kerugian puluhan juta rupiah. Hal itu imbas rusaknya jalan penghubung Kecamatan Karangrejo – Kecamatan Sendang.

Jalan tersebut merupakan akses utama susu Sendang ke pabrik pengolahan susu.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua KUD Tani Wilis, Suwarto pasca dengar pendapat dengan DPRD Kabupaten Tulungagung, Kamis (16/1).

Menurut Suwarto, kerugian yang diderita oleh KUD Tani Wilis mencapai 61 juta rupiah dalam sebulan. Biaya itu untuk biaya sewa tempat penampungan susu dan pekerja di tempat penampungan.

Sebelum jalan utama rusak, susu dari Sendang diangkut langsung menuju pabrik pengolahan di wilayah Pasuruan Jawa Timur.

Namun, sejak jalur tersebut rusak, truck besar tidak bisa melintas, sehingga pihaknya harus menggunakan truk tangki yang lebih kecil. Itupun truck tangki tersebut harus berjalan memutar lewat jalur alternatif yang kondisi jalannya tidak begitu mulus.

Truck tangki tersebut parkir di tempat penampungan di Desa Boro Kecamatan Kedungwaru, lalu susu dikumpulkan di truck tangki yang lebih besar untuk dikirim ke pabrik pengolahan.

“Biaya kita untuk melanggar barang (susu) itu satu bulan sekitar 61 juta rupiah,” jelas Suwarto.

Bukan tanpa resiko, pemindahan susu dari tangki kecil ke tangki besar berpotensi mengurangi kualitas susu.

“Alhamdulillah belum ada yang ditolak sama perusahaan,” tuturnya.

Suwarto menambahkan pihaknya siap membantu pengurukan jalur utama yang longsor tersebut dari anggaran KUD sebesar 10-15 juta rupiah.

Namun, ternyata biaya uruk jalan tersebut membutuhkan biaya antara 50-75 juta rupiah. Sehingga pihaknya untuk sementara mengurungkan niatan tersebut, sembari mencari solusi lainya.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Dwi Hari katakan pengerjaan jalan tersebut menggunakan Biaya Tak Terduga (BTT) dari Provinsi Jawa Timur.
Menurutnya pengerjaan jalan tersebut masih memungkinkan, sebab menggunakan gronjong yang tingginya antara 7-10 meter.

Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.