KLIK DAERAH,Kediri – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Kediri menegaskan kembali peran sentral para guru dan pendidik sebagai pilar utama dalam mewujudkan Generasi Penerus yang unggul, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Hari Guru ini harus dijadikan momentum untuk menguatkan kembali posisi guru sebagai profesi mulia yang membantu pemuda meraih masa depan yang baik,” jelas H.Agung Riyanto, Ketua LDII Kota Kediri, pada Selasa (25/11).
Menurutnya, guru adalah figur penting yang tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan karakter dan nilai-nilai kebangsaan. Di tengah disrupsi teknologi, peran guru dalam membentuk moralitas dan ketahanan mental anak bangsa menjadi semakin krusial.
“LDII memiliki visi jangka panjang untuk mencetak Generasi Profesional Religius, yakni generasi yang memiliki kemampuan akademik dan profesionalitas tinggi, sejalan dengan pemahaman agama yang mendalam. Visi ini sangat bergantung pada dedikasi para guru, baik di sekolah formal maupun di lembaga pendidikan keagamaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa LDII mendorong tiga poin utama terkait peran guru, yakni penguatan parakter, yaitu Guru didorong untuk terus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
“Literasi Digital, artinya guru harus mampu membekali peserta didik agar tidak hanya cerdas teknologi, tetapi juga bijak dalam bermedia sosial dan terhindar dari dampak negatif dunia maya. Juga sinergi orang Tua dan sekolah, yakni menguatkan komunikasi antara guru dan orang tua agar pendidikan karakter di rumah dan sekolah berjalan selaras,” imbuhnya.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap kesejahteraan serta peningkatan kompetensi guru. Menurutnya, guru yang sejahtera dan terlatih akan mampu memberikan pengajaran yang optimal.
“Peningkatan kualitas pendidikan harus diikuti dengan peningkatan kesejahteraan dan fasilitas pendukung bagi para guru. Kami berharap pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan guru, khususnya di daerah-daerah terpencil, karena mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa sejati,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno mengatakan bahwa di era digital ini, tantangan permasalahan berupa dekadensi moral bagi generasi muda sangat besar, guru menjadi peran untuk memberikan solusinya.
“Sehingga guru bukan hanya sumber ilmu, tetapi harus menjadi filter etika digital bagi santri dan siswa. Kami, pemuda LDII, sangat berterima kasih karena guru telah membekali kami agar cerdas secara teknologi, namun tetap berpegang teguh pada akhlak dan agama,” ujarnya.
Menurutnya, visi Pemuda LDII adalah menjadi generasi profesional religius. Visi itu mustahil tercapai tanpa fondasi karakter kuat yang ditanamkan oleh guru. “Guru-guru kami mengajarkan bahwa profesionalitas harus sejalan dengan integritas, kejujuran, dan disiplin nilai-nilai yang kami bawa dalam berkarya,” jelasnya.
Ia mengapresiasi kerja keras para guru, khususnya di lingkungan pesantren, yang telah beramal shalih selama 24 jam, meluangkan waktunya untuk membina para santri sehingga menjadi santri yang berilmu dan memiliki 29 karakter luhur.
“Bagi kami, guru adalah pahlawan terdepan dalam membentuk jati diri bangsa. Sudah selayaknya kita semua, terutama generasi muda, menempatkan guru pada posisi yang sangat tinggi dan mendukung penuh setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan mereka,” ujarnya.
“Guru menyediakan ilmu, dan kami siap menjadi pelopor pengamalan ilmu itu di tengah masyarakat untuk menyalurkan energi positif pemuda. Kami mengajak seluruh elemen bangsa, terutama warga LDII untuk menghormati, mengapresiasi, serta mendukung sepenuhnya tugas mulia para guru,” tutupnya.(sw)







