Kediri, Klik DAERAH – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menginstruksikan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta desa-desa siaga untuk bersiaga penuh selama 24 jam. Instruksi ini dikeluarkan menyusul meningkatnya curah hujan di wilayah Kabupaten Kediri dalam beberapa hari terakhir, Kamis (20/11/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, menjelaskan bahwa instruksi tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bupati Kediri Nomor: 300.2.3/15/418.07/2025.
Menurut Djoko, beberapa kecamatan yang berada di lereng Gunung Wilis dipetakan sebagai wilayah rawan bencana hidrometeorologi. “Kecamatan Tarokan, Banyakan, dan Grogol berpotensi mengalami banjir, sedangkan Kecamatan Mojo berisiko terjadi tanah longsor,” jelasnya, Kamis (20/11/2025).
Ia menambahkan, tingginya intensitas hujan menjadi faktor utama meningkatnya potensi bencana di wilayah tersebut. Pemkab Kediri telah melakukan pemetaan zona rawan untuk memperkuat kesiapsiagaan personel di lapangan.
Sebagai langkah preventif, Pemkab Kediri juga membentuk tim siaga bencana di desa-desa, terutama yang termasuk kawasan berpotensi bencana. “Kami sudah membentuk kurang lebih 80 tim siaga bencana di desa-desa,” ujar Djoko.
BPBD mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya warga yang tinggal di bantaran sungai maupun daerah perbukitan. “Kami mengimbau masyarakat, terutama yang berada di area perbukitan, untuk lebih waspada saat cuaca hujan deras,” tambahnya.
Untuk memantau kondisi cuaca secara berkala, masyarakat dapat mengakses informasi terbaru melalui akun Instagram resmi BPBD Kabupaten Kediri yang rutin memberikan update prakiraan cuaca dan peringatan dini.
Reporter : SW
Editor : Edi Susanto
Mas Dhito Perintahkan BPBD dan Desa Siaga 24 Jam Hadapi Potensi Bencana di Kediri





