KLIK DAERAH,Kediri – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Kediri menggelar Musyawarah Daerah (Musda) VII yang dihadiri sekitar 500 peserta dan peninjau. Kegiatan lima tahunan ini berlangsung khidmat dan dihadiri sejumlah tokoh lintas organisasi keagamaan serta unsur pemerintah daerah.
Ketua DPD LDII Kota Kediri, Agung Riyanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir, di antaranya Ketua PCNU, pimpinan Muhammadiyah, Ketua FKUB Kota Kediri beserta jajaran, tokoh masyarakat, unsur OPD, hingga pengurus LDII di tingkat DPD, PC, dan PAC.
“Musda VII ini merupakan agenda penting untuk evaluasi program kerja periode 2020–2025, penyusunan program kerja 2025–2030, sekaligus pemilihan kepengurusan baru,” ujar Agung Riyanto.
Agung menjelaskan, rangkaian Musda tidak hanya berisi agenda organisasi, tetapi juga diisi dengan berbagai kegiatan pendukung seperti seminar hingga akhir tahun, bazar, serta kegiatan sosial. Ia juga mengapresiasi perhatian Wali Kota Kediri dan jajaran yang mengirimkan karangan bunga dalam bentuk tanaman hias dan tanaman buah.
“Lebih dari 40 tanaman yang kami terima ini akan kami manfaatkan untuk mendukung program penghijauan, termasuk di lingkungan pondok pesantren,” tambahnya.
Dalam paparannya, Agung menegaskan kontribusi LDII melalui delapan bidang pengabdian yang dirangkum dalam konsep MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni). Salah satu wujud nyatanya adalah Pondok Wali Barokah yang setiap bulan menerima hingga 10 ribu kunjungan, baik dari alumni, masyarakat umum, hingga peneliti dari jenjang S1 sampai S3.
Ia juga menegaskan komitmen LDII dalam pembinaan generasi muda dengan tiga target utama, yakni berakhlakul karimah, berilmu dan faqih secara akademis, serta mandiri. Selain itu, LDII turut aktif mendukung upaya pencegahan narkoba, pondok ramah anak, ramah lingkungan, serta pengentasan kemiskinan.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur, Ir. KH. Moch. Amrodji Konawi, S.E., M.T., menegaskan bahwa Musda merupakan forum tertinggi organisasi yang memiliki tiga agenda utama, yakni laporan pertanggungjawaban kepengurusan, penyusunan program kerja, dan pemilihan pengurus baru.
Ia mengapresiasi kinerja kepengurusan DPD LDII Kota Kediri di bawah kepemimpinan Agung Riyanto yang dinilai berhasil menjaga keharmonisan sosial serta bersinergi dengan pemerintah daerah dan ormas Islam lainnya.
“Hubungan vertikal dan horizontal di Kota Kediri sangat baik. Ini patut dipertahankan dan dilanjutkan oleh kepemimpinan ke depan,” pesannya.
Wali Kota Kediri, Vinandha Prameswati, dalam sambutannya mengapresiasi peran konsisten LDII dalam pembinaan generasi muda, penguatan nilai keagamaan, serta kegiatan sosial kemasyarakatan. Ia menyoroti program urban farming yang digerakkan santri muda LDII sebagai contoh inovasi pertanian modern yang diminati generasi muda.
“Pembangunan hari ini tidak hanya soal infrastruktur, tetapi bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang unggul secara kompetensi, matang secara karakter, dan kuat secara spiritual,” kata Vinandha.
Menurutnya, organisasi keagamaan seperti LDII merupakan mitra strategis pemerintah dalam menjaga keharmonisan sosial, memperkuat etika, serta meningkatkan kepedulian sosial masyarakat.
Musda VII LDII Kota Kediri mengusung tema “Mewujudkan Sumber Daya Manusia Profesional dan Religius Menuju Kota Kediri MAPAN dan Indonesia Emas 2045.” Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan program kerja yang inklusif, adaptif terhadap perkembangan zaman, serta kepemimpinan yang amanah.
Secara resmi, Musda VII DPD LDII Kota Kediri dibuka oleh Wali Kota Kediri, ditandai dengan pernyataan pembukaan dan disambut tepuk tangan seluruh peserta.(sw)







