Tulungagung, Klik DAERAH – Pemkab Tulungagung targetkan inflasi di Maret 2024 lebih rendah dibanding Februari lalu. Inflasi Kabupaten Tulungagung pada Februari 2024 di angka 2,62 persen, meningkat dibanding bulan Januari 2024 sebesar 2,4 persen, Senin (25/3/2024).
Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno jelaskan, untuk inflasi di Maret 2024 pihaknya menargetkan ada penurunan.
“Turun tipis, sekitar 2,5 persen,” jelas Heru.
Masih menurut Heru, inflasi di Tulungagung disebabkan meningkatnya harga kebutuhan pokok. Harga beras masih dominan mempengaruhi inflasi daerah.
Harga beras medium sempat menyentuh harga 15 ribu per kilogram. Padahal, biasanya harga beras medium di kisaran harga 11-12 ribu per kilogram.
Pemerintah melakukan intervensi untuk menurunkan harga beras dengan menggelontorkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan HET (harga eceran tertinggi) Rp. 11.900 per kilogram. Namun banyak ditemui praktik di lapangan beras penugasan ini dijual melebihi HET pemerintah. Heru memastikan harga beras sudah mulai turun meski tidak signifikan.
“Sekarang turun sedikit di kisaran Rp. 13.750 per kilogram,” jelasnya.
Menurutnya, penurunan harga beras disebabkan beberapa daerah sudah masuk masa panen. Puncak panen raya diperkirakan akan terjadi pada April.
Sehingga harga gabah hasil panen di kisaran 6 ribu rupiah per kilogram, sedang gabah kering 7 ribu rupiah per kilogram.
“Sudah turun seribu, diharapkan nanti harga beras berangsur-angsur turun,” harapnya.
Untuk menekan harga beras, pihaknya akan terus melakukan operasi pasar pangan murah di seluruh Tulungagung.
Sedang untuk harga jagung masih belum ada penurunan. Sebab, produksi jagung untuk wilayah Kabupaten Tulungagung masih mengandalkan bantuan dari pemerintah.
8 ribu ton jagung sudah dicairkan dari 15 ribu ton yang dijanjikan oleh pemerintah.
Untuk harga telur terkoreksi sedikit, sedang harga daging ayam masih di harga 40 ribu per kilogram.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto