Tulungagung, Klik DAERAH – Pemkab Tulungagung tawarkan 7,1 hektar lahannya untuk sekolah rakyat. Lahan yang ditawarkan berada di Desa Rejosari Kecamatan Gondang, tepat disamping SMPN 5 Tulungagung.
Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharuddin jelaskan pihaknya sudah melakukan survey dengan Dirjen Kementerian Sosial RI pada, Minggu (6/4/2025) kemarin.
“Kita sudah tawarkan lahan seluas 7,1 hektar untuk sekolah rakyat,” ujar Ahmad Baharuddin, Senin (7/4/2025).
Dirinya jelaskan lahan itu dipilih lantaran salah satu lahan Pemkab Tulungagung yang tanahnya jadi satu atau tidak terpisah.
Lahan yang ditawarkan masih berupa persawahan atau lahan produktif.
Namun dirinya menyampaikan, jika lahan tersebut statusnya bukan lahan hijau dan peruntukannya untuk pengembangan pemukiman.
“Realisasi tergantung dengan Pemerintah Daerah, agar tidak bertentangan dengan Kemendikbud dan program Kementerian Sosial,” jelasnya.
Ia tegaskan, jika belum melakukan pendaftaran penerimaan siswa baru untuk Sekolah Rakyat tahun ini. Sebab, untuk melakukan penerimaan siswa baru, harus ada bangunan atau sarana yang dibangun.
Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan asrama. Semua siswa dapat subsidi dari pemerintah, termasuk untuk makan dan biaya pendidikannya.
Siswa yang diterima di Sekolah Rakyat merupakan warga miskin yang terdata dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Disinggung sekitar 3 ribu anak usia sekolah di Tulungagung yang tidak melanjutkan pendidikan, dirinya katakan mereka bisa saja jadi sasaran untuk Sekolah Rakyat.
“Nanti kita lihat dulu, mereka tidak melanjutkan sekolah karena apa?” pungkasnya.
Sekolah Rakyat akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Pemerintah menargetkan peserta didik berasal dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Seleksi akan dilakukan secara bertahap, diawali dengan verifikasi status ekonomi, dilanjutkan dengan tes akademik.
Sekolah Rakyat akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto