Jakarta, Klik DAERAH – Sebanyak 1.500 nasabah Mekaar mendapat pelajaran atau edukasi dari PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) tentang kepemilikan ijin usaha, terutama Nomor Induk Berusaha (NIB). Edukasi itu dilaksanakan di tiga tempat. Yakni, di Hall Kampung Cokelat Blitar, Gedung Balai Serbaguna di Kelurahan Pakunden Kediri dan di Gedung Barata Tulungagung pada, Senin-Selasa (23-24/10/2023).
“Nasabah merupakan masyarakat prasejahtera, sehingga perolehan NIB-pun membutuhkan bimbingan dan edukasi mulai dari pentingnya izin usaha hingga bagaimana cara mendapatkannya,” ucap EVP Human Capital dan Operasi PNM Sasono Hantarto.
Hantarto melanjutkan, kegiatan ini secara garis besar memberikan pemahaman akan pentingnya perizinan usaha bagi para pelaku UMKM, terutama ibu nasabah.
Walaupun plafond pinjaman awal dimulai dari Rp 2.000.000, banyak nasabah yang seiring usahanya berkembang meningkatkan pinjaman hingga di atas Rp 5.000.000.
“Nasabah ini yang menjadi fokus dari pelatihan kali ini. Hal ini dikarenakan semakin tinggi urgensinya dalam memiliki izin nasabah,” ucap Hantarto.
Dapat diketahui, seluruh nasabah PNM Mekaar adalah kaum perempuan. Sehingga, sering disebut dengan Ibu preneur, karena sasaran dari pemberian pembiayaan kepada mereka adalah membentuk sikap dan jiwa entrepeneur.
Dimulai dari sesi pameran lalu diskusi, nasabah secara interaktif menanyakan kendala mereka dalam perizinan usaha kepada para narasumber.
Tidak hanya itu, produk-produk mereka juga dipamerkan dalam giat ini. Sehingga, semakin terbukanya akses dalam mengenal produk nasabah lain di wilayah Jawa Timur.
“PNM menargetkan di akhir 2023 ini, agar 1.000.000 Nasabah PNM dapat memiliki NIB. Hingga akhir Oktober ini, PNM sudah berhasil mendampingi 645.094 nasabah atau 64% dari target dalam memperoleh NIB. Hal ini menjadi komitmen yang akan terus dijalani hingga para ibu nasabah dapat terus memiliki usaha yang layak dan naik kelas,” terang Hantarto.
Hantarto melanjutkan, PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
“Oleh karena itu, disamping memberikan pembiayaan PNM juga memberikan pelatihan dan pendampingan mendapatkan ijin usaha, ” kata Hantarto.
Hantarto menambahkan, PNM juga yakin dengan 14,8 juta nasabahnya yang tadinya unbankable tidak hanya menjadi bankable, tetapi mendapatkan 3 modal utama yang selalu dijalani PNM.
Modal finansial, modal sosial, dan modal intelektual. Ketiga jenis modal ini diberikan secara berkesinambungan oleh PNM kepada semua nasabahnya.
“Kami tidak tutup mata bahwa, masyarakat seperti nasabah kami memerlukan pendampingan agar bisa mengejar kesenjangan dalam bersaing di ketatnya persaingan pasar,” tandas EVP Pengembangan Bisnis dan Jasa Manajemen PNM Razaq Manan Ahmad.
Reporter : Tim Klik DAERAH
Editor : Edi Susanto