Tulungagung, Klik DAERAH – Pemilihan umum (Pemilu) di Kabupaten Tulungagung secara umum berjalan lancar. Meski demikian ada beberapa kendala kecil yang terjadi saat jalannya proses pungut dan hitung surat suara pemilu 2024, Kamis (15/2/2024).
Salah satunya dengan adanya 2 petugas yang sakit saat proses pemungutan suara. Hal itu dikatakan oleh Susanah, Ketua Komisioner KPU Kabupaten Tulungagung, Susanah.
Menurut Susanah,1 petugas KPPS dari Kecamatan Sendang dan 1 Linmas dari Kecamatan Rejotangan. Susanah menampik sakitnya 2 petugas itu disebabkan kecapekan saat bertugas.
“1 Linmas demam saat bertugas dan 1 petugas KPPS kakinya keseleo dan bengkak,” jelas Susanah, Selasa (15/2/24).
Petugas yang sakit langsung dibawa ke fasilitas kesehatan dan ditangani dengan gratis.
Kendala lainnya saat proses pemungutan suara ada beberapa TPS (Tempat pemungutan suara) yang kekurangan surat suara. Menurutnya rerata jumlahnya tidak banyak, hanya kekurangan 1-2 surat suara.
Tapi di salah satu TPS di Desa Bendosari Kecamatan Ngantru kekurangan surat suara mencapai sekitar 50 surat suara.
Untuk mengatasi hal itu, pihaknya berkoordinasi dengan TPS di sekitar yang mempunyai sisa surat suara.
Surat suara sisa merupakan surat suara yang tidak dicoblos lantaran pemilihnya tidak datang untuk mencoblos. Surat suara lebih itu digeser ke TPS yang kekurangan surat suara.
“Langsung kita kirim ke TPS yang kekurangan surat suara,” jelasnya.
Dirinya juga memastikan di Tulungagung tidak ditemukan surat suara yang sudah tercoblos sebelum diberikan pada pemilih.
Selepas proses pungut dan hitung suara selesai, hasilnya akan dimasukan ke aplikasi Sirekap milik KPU RI.
Aplikasi Sirekap untuk mengetahui hitungan riil setelah jalannya penghitungan surat suara.
Namun, Susanah keluhkan sulitnya menginput hasil penghitungan surat suara ke aplikasi Sirekap.
“Sirekap masih 0 KoMa sekian persen, yang tertinggi kan presiden,” ujarnya.
Susanah jelaskan, untuk aplikasi Sirekap KPU Kabupaten tidak mempunyai akses, sehingga pihaknya tidak bisa mengintervensi sistem dalam Sirekap.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto