Selingkar Wilis, Proyek Strategis Nasional Dibangun Setengah hati

oleh

Tulungagung, Klik DAERAH – Jalan Selingkar wilis yang menghubungkan wilayah pegunungan Wilis ternyata masih setengah hati dikerjakan.

Buktinya, meski telah dijadikan sebagai proyek strategis dalam Perpres (peraturan presiden) nomor 80 tahun 2019, progress pembangunan jalan yang dikenal dengan Tunggal Rogo Mandiri (Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk dan Kediri) terkesan jalan ditempat.

Plt Kepala Bappeda kabupaten Tulungagung, Erwin Novianto saat dikonfirmasi tak menampik hal itu. menurut Erwin, meski sudah digagas sejak 2015, belum ada kemajuan yang berarti dalam pembangunan jalan ini.

“Untuk Selingkar Wilis kita akui progresnya jalan ditempat,” jelasnya.

Untuk menindak lanjutinya, pihaknya akan melakukan pertemuan antar daerah yang dilewati Selingkar wilis guna membahas pemecahan masalah.

Erwin mengakui beberapa daerah sudah mulai pekerjaan proyek ini, namun untuk Kabupaten Tulungagung progresnya masih minim.

Rerata yang dilakukan adalah melakukan pelebaran jalan dan pengaspalan jalan.

“Daerah-daerah yang terdampak proyek ini di wilayah yang kurang strategis, namun akan tetap kita jadwalkan pengerjaanya,” terangnya.

Kendala lainya adalah factor pembebasan lahan yang dilalui proyek ini. Erwin membandingkan dengan proyek jalan tol yang pembangunanya lancar. Jalan Tol dibangun dengan dana investasi, sedang Selingkar wilis dengan APBD.

“Untuk pembiayaan itu belum (dicover) nasional, beda dengan JLS (jalur lintas selatan) dan tol,” tuturnya.

Erwin menjelaskan, untuk tahun 2022 ini bahkan tidak ada anggaran dalam APBD Tulungagung untuk Selingkar Wilis.

Kendala lainya adalah perubahan trase, lantaran tiap daerah mempunyai kepentingan masing-masing.

Pihaknya menargetkan tahun 2023 ini sudah ada trase tetap, sehingga selingkar wilis bisa rampung dikerjakan.

“Antar daerah ini, kita harus menyamakan persepsi dan saling mendukung,” katanya.

Selingkar wilis untuk Kabupaten Tulungagung, rencananya akan melewati wilayah Kecamatan Sendang dan Pagerwojo.

Jalan di sendang sebenarnya sudah dibuka melalui TMMD, jalan yang semula sempit sudah dilebarakn menjadi 10 meter.

Sayangnya, lantaran lama tak dilewati dan tak dirawat, jalan itu akhirnya kembali menjadi jalan setapak.

Penulis: Pramono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.