Surplus Padi di Tulungagung Menurun, Bupati Gatut Sunu Wibowo: Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Daerah

oleh
Foto : Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo dan Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharuddin.

Tulungagung, Klik DAERAH – Produksi padi di Kabupaten Tulungagung terus menunjukkan tren positif, meski mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir. Berdasarkan data rekapitulasi luas panen, produksi padi dan konsumsi beras penduduk, tercatat surplus beras dari tahun 2020 hingga 2025 terus alami penurunan.

Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam panen raya serentak di Desa Sanan Kecamatan Pakel, Senin (7/4/2025).

Meski demikian, dirinya menjamin produksi padi Kabupaten Tulungagung masih aman dan mencukupi untuk masyarakat Tulungagung. Wilayah Pakel merupakan salah satu penghasil padi untuk Kabupaten Tulungagung.

“Semoga tahun depan Tulungagung bisa menjadi penghasil padi terbaik,” ujar Gatut Sunu.

Data menunjukkan pada tahun 2020, produksi padi mencapai 291.568 ton dengan surplus beras sebesar 203.046 ton. Meski luas panen dan produksi sempat menurun pada tahun-tahun berikutnya, seperti tahun 2023 yang hanya mencapai 285.439 ton, daerah ini tetap mencatat surplus sebesar 75.067 ton.

Hingga Maret 2025, Tulungagung telah memproduksi 58.096 ton padi. Meski angka ini hanya sebagian dari total tahunan karena data baru sampai bulan Maret, namun daerah ini masih mencatat surplus beras sebanyak 11.037 ton.

Menanggapi penurunan surplus tersebut, Gatut Sunu ungkapkan sudah mempunyai rencana untuk mendongkrak produksi padi.
Sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo, dengan tegas melarang alih fungsi lahan pertanian sawah.

“Kami akan membangun sumur untuk irigasi bagi sawah yang pertahun hanya sekali ditanami padi,” ungkapnya.

Saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan lahan sawah tadah hujan untuk pembangunan sumur irigasi.
Selain pembangunan sumur irigasi, peningkatan produksi padi juga ditunjang dengan pengolahan lahan yang baik, pemilihan benih, pemenuhan kebutuhan pupuk dan pengolahan hasil panen.

Sementata itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suyanto jelaskan penurunan surplus padi disebabkan adanya alih fungsi lahan padi. Banyak petani yang memilih menanami sawahnya dengan komoditas lain yang dianggap lebih menguntungkan.

“Dialih fungsi untuk perikanan, peternakan dan kemudian untuk perumahan,” jelas Suyanto.

Untuk mempertahankan luasan lahan tanam dan produksi padi, pihaknya terus melakukan sosialisasi pada petani agar tetap menanam padi di sawahnya.

Dalam panen serentak kali ini, sawah di Kecamatan Pakel mampu menghasilkan 10,8 ton gabah per hektar.

Sementara itu, konsumsi beras penduduk Tulungagung rata-rata berada di angka 81,23 kg per orang per tahun, sesuai standar nasional. Jumlah penduduk Tulungagung yang tercatat hingga 2025 adalah 1.115.633 jiwa.

Pemerintah Kabupaten Tulungagung berkomitmen menjaga ketersediaan beras dan meningkatkan produktivitas pertanian untuk menjamin kesejahteraan petani dan masyarakat.

Reporter : Joko Pramono
Editor      : Edi Susanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.