Tulungagung, Klik DAERAH – Tradisi rebutan tumpeng lanang dan wadon kembali digelar di Tulungagung sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-819, Senin (18/11/2024).
Ratusan warga berkumpul untuk mengikuti ritual adat yang melibatkan doa bersama dan pembagian tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas hasil bumi.
Prosesi diawali dengan iring-iringan tumpeng besar yang dihias dengan hasil bumi seperti padi, jagung, dan aneka buah, menuju area luar pendopo.
Para sesepuh memimpin doa bersama untuk keselamatan dan kemakmuran masyarakat. Setelah doa selesai, tumpeng-tumpeng tersebut menjadi rebutan warga yang percaya bahwa mendapatkan bagian dari tumpeng akan membawa berkah.
Salah satu warga, Siti Rahayu (45), mengaku senang dapat mengikuti tradisi ini. “Saya selalu datang setiap tahun. Ini tradisi yang penuh makna, sekaligus momen untuk berkumpul dan bersyukur atas karunia alam,” ujarnya.
Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno yang turut hadir menyampaikan apresiasinya terhadap pelestarian tradisi ini.
“Rebutan tumpeng bukan sekadar seremoni, tetapi juga wujud rasa syukur dan komitmen masyarakat dalam menjaga Tulungagung,” katanya.
Tradisi rebutan tumpeng telah menjadi bagian dari warisan budaya Tulungagung yang diwariskan turun-temurun.
Selain menguatkan nilai-nilai kebersamaan, tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang unik di kabupaten ini.
Acara rangkaian HUT Tulungagung diwarnai hiburan kesenian rakyat. Seperti, reog kendang, wayang kulit, yang semakin memeriahkan suasana. Dengan semangat pelestarian budaya Tulungagung terus menjaga tradisi ini sebagai bagian dari identitasnya.
Reporter : Joko Pramono
Editor : Edi Susanto